SuaraJawaTengah.id - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Menristekdikti), Nadiem Makarim sepertinya juga menjadi tokoh potensial untuk maju menjadi calon presiden pada pemilu 2024.
Owner aplikasi Gojek tersebut memiliki segudang prestasi. Terbaru, kementrian yang dipimpin Nadiem Makarim mendapatkan penghargaan berkinerja terbaik.
Menyadur dari Solopos.com, Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) mengukuhkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkinerja terbaik di Kabinet Indonesia Maju membuat sang menteri, Nadiem Makarim masuk radar calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024.
Dalam paparannya, Kemendikbudristek menempati posisi teratas kementerian dengan elektabilitas terbaik sebesar 9%.
Baca Juga:Pelaku UMKM dan Generasi Milenial di Cimahi Dukung Sandiaga Uno Maju di Pilpres 2024
Direktur Eksekutif LSIN, Yasin Mohammad, mengungkapkan hasil tersebut diperoleh saat diajukan pertanyaan menteri dan kementerian apa dengan kinerja paling baik dan paling buruk.
Temuan survei LSIN menunjukkan terdapat lima menteri dengan kinerja terbaik menurut publik yaitu Kemendikbudristek, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraft), Kementerian Pertahanan (Kemenhan), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Masukan buat Presiden
Menanggapi temuan tersebut, Prof. Lili Romli mengatakan bahwa hasil survei LSIN ini bisa menjadi bahan masukan bagi Presiden.
“Kementerian yang kontraproduktif harus dievaluasi oleh Jokowi, sebaiknya Jokowi segera mereshuffle menteri-menteri yang jika dinilai kinerjanya tidak bagus sesuai dengan janji Jokowi saat kampanye,” kata Prof Lili Romli salah satu narasumber dalam diskusi yang hasil survei nasional tersebut ditulis Rabu (3/11/2021) seperti dikutip Solopos.com dari Suara.com.
Baca Juga:Percaya Diri Nyapres, Cak Imin: Soal Pasangan Masih Jauh
Survei ini memunculkan apresiasi positif kepada Kemendikbudristek karena dinilai mampu menjalankan belajar mengajar selama pandemi serta banyak memberikan insentif bantuan kepada siswa.
Respons positif publik kepada Kemendikbudristek juga diperoleh setelah kementerian ini menjalankan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bagi guru honorer.
Pada tahap 1 tercatat 173.329 guru honorer lulus formasi dan akan diikuti tahapan selanjutnya. Status PPPK bagi guru honorer dinilai ini akan memberikan perlindungan kepada guru honorer dan lebih mengangkat derajat guru sebagai profesi mulia dan terhormat.
Riset LSIN juga menilai Nadiem Makarim yang akrab disapa Mas Menteri sebagai Calon Presiden–Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) alternatif dari klaster profesional.
Nadiem menempati posisi ketiga dengan elektabilitas 9,2% di bawah Menparekraf Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurut Yasin Mohammad, nama-nama potensial tersebut memiliki modal elektoral dan berpotensi menjadi capres-cawapres alternatif pada Pemilu 2024.
Abdul Azis, Direktur Riset Dialektika Institute, berharap publik dapat memilih calon pemimpin secara cerdas. Survei LSIN, kata dia, bisa menjadi edukasi politik bagi publik. Apalagi survei ini turut memunculkan tokoh-tokoh alternatif.
“Jangan sampai publik memilih Capres hanya karena popularitas, namun juga kinerjanya,” jelasnya.
Survei nasional LSIN yang mengukur persepsi publik terhadap kepuasan kinerja pemerintah dan kabinet dilakukan dalam rentang waktu 8-15 Oktober 2021.
Responden adalah penduduk Indonesia yang berumur minimal 17 tahun dan pernah menjadi responden LSIN pada survei-survei sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan melalui telepon dengan panduan kuesioner oleh surveyor telepolling yang tersebar di seluruh provinsi. Survei nasional melibatkan 1.200 responden dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error ± 2,8%.