Kisah Mitsuyuki Tanaka, Prajurit Jepang Bantu Perang Kemerdekaan RI

Berdasarkan catatan Sugiyon (60 tahun) putra kelima Mitsuyuki Tanaka, ayahnya antara tahun 1940-1945 ikut berperang di Tarakan, Surabaya, Flores, Irian Jaya, dan Jakarta.

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 10 November 2021 | 07:25 WIB
Kisah Mitsuyuki Tanaka, Prajurit Jepang Bantu Perang Kemerdekaan RI
Sugiyon mengunjungi makam bapaknya Mitsuyuki Tanaka di Taman Makam Pahlawan Giri Dharmoloyo, Magelang. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi].

Atas jasanya, para bekas prajurit Jepang ini mendapat tanda kehormatan dari pemerintah Jepang. “Terima kasih kepada Tanaka yang sudah mempersatukan antara Jepang-Indonesia,” kata Sugiyon membacakan isi piagam yang aslinya bertulis Kanji itu.

Setelah revolusi fisik tahun 1945, hanya Mitsuyuki Tanaka yang melanjutkan karir di bidang kemiliteran. Mitsuyuki Tanaka kemudian bergabung dengan Batalyon Infanteri 400/ Banteng Raider dan sempat ikut bertugas menumpas gerakan DI/TII dan PRRI Permesta.

“Sarwo Edhie (Letjen TNI Sarwo Edhie Wibowo) dekat sama bapak. Senengnya nonton film koboi. Nanti menghubungi bapak, kalau nggak bapak kesana (Akmil). ‘Pak Toro mengko filmnya apik’ (Pak Toro nanti filmnya bagus). Kalau nggak bapak nunggu di bioskop Krisna. Terus bareng nonton koboi.”

Mitsuyuki Tanaka wafat 1 Agustus 1998 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giridharmoloyo.  

Baca Juga:Profil Roehana Koeddoes, Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia Jadi Google Doodle

Tanaka dianugerahi pangkat terakhir Letnan Kolonel, jenjang kepangkatan tertinggi di TNI yang pernah diberikan kepada mantan tentara asing yang turut membantu perang kemerdekaan Indonesia.   

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini