SuaraJawaTengah.id - Kisah menggelikan datang dari seorang kurir yang dibuat terkejut saat mengantarkan salah satu paket dengan sistem Cash on Delivery (COD).
Pasalnya kurir ini mengantarkan pesanan pembeli yang dinilai tidak wajar. Terlebih alamat pembeli berada di daerah pegunungan.
Kisah menggelikan tersebut diketahui dari unggahan video di akun instagram @banjarnegararepost, Kamis (11/11/2021).
"Polahe siapa kie seng order permen se biji tok, lagi gabut apa keperiwe kih (Kelakuan siapa ini yang order permen satu biji, lagi, gabut apa bagaimana ini)," tulis keterangan caption akun tersebut.
Baca Juga:Predator Fun Park: Tempat Wisata di Batu yang Punya Banyak Wahana Seru!
Dalam video itu menampilkan curhatan kurir yang hendak mengantarkan sebuah pesanan. Sang kurir mengaku terkejut lantaran pesanan yang akan ia kirim ternyata isinya tidak wajar.
Diketahui kurir ini mengantarkan pesanan barang satu biji permen seharga Rp153 ribu. Kurir ini pun merasa kesal lantaran alamat pembeli terlampau jauh.
"Halo gaes, jauh-jauh ke gunung cuman COD berapa ini gaes? Seratus lima puluh tiga perak. Tau nggak isinya apa, nih cuman permen. Ngelewatin hutang yang rindang, yang asri," ucap seorang kurir yang terekam dalam video tersebut.
Sontak saja curhatan kurir tersebut mematik perhatian warganet. Tak sedikit dari mereka yang memberikan beragam tanggapan.
"Gak diantar bisa kena SP, diantar nyesek, ya Allah semangat, smg rezeki melimpah, sehat buat kurir dan keluarganya amin," ujar akun @ipusss**.
Baca Juga:Viral Video Perempuan Bawa Celurit Datangi Pengemudi APV, Ternyata...
"Astagfirullah sabar kang," kata akun @hadaa_aa**.
"Mungkin lagi gabut tambah oleng," cetus akun @jully_ade**.
"Tolong spil nama pemesanan nya dong, kali aja kenal ntar sleding2 dikit kalau ketemu," sahut akun @althaf**.
"Biasanya itu ikut flash sale marketplace, harga segitu taunya sih pembelian dapat 1 bungkus gede. Udah banyak yg kayk gtu juga pernah ada dapat tisu satu lembar. Jangan dibully orang yg beli mungkin aja memang gak tau," timpal akun @fris**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan