Jelang Nataru, BI Klaim Inflasi DKI Jakarta Relatif Terjaga

"Sampai November 2021, inflasi di Provinsi DKI Jakarta relatif terjaga dan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Onny.

Erick Tanjung | Ummi Hadyah Saleh
Jum'at, 24 Desember 2021 | 05:03 WIB
Jelang Nataru, BI Klaim Inflasi DKI Jakarta Relatif Terjaga
Ilustrasi inflasi. [Istimewa].

SuaraJawaTengah.id - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Onny Widjanarko mengatakan inflasi di DKI Jakarta relatif terjaga dan lebih
rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

BI DKI Jakarta kata Onny mencatat inflasi sebesar 0,4 persen (month to month/mtm), atau sebesar 1,34 persen (year on year/yoy) pada November 2021.

"Sampai November 2021, inflasi di Provinsi DKI Jakarta relatif terjaga dan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tercatat inflasi Jakarta sebesar 0,4 persen (mtm), atau sebesar 1,34 persen (yoy) pada November 2021," ujar Onny, Kamis (23/12/2021).

Secara kumulatif, inflasi Jakarta sampai dengan November 2021 kata Onny tercatat sebesar 1,08 persen (ytd). Yakni lebih rendah dari periode yang sama tahun 2020 yaitu 1,32 persen (year to date/ytd).

Baca Juga:Ingkar Janji Bayar Utang BLBI, Alasan Sri Mulyani Sita Aset Grup Texmaco

Onny menuturkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) terutama bersumber dari inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, dan perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga.

Harga sebagian besar kelompok komoditas di Jakarta kata dia meningkat dibanding bulan sebelumnya.

Selanjutnya, Onny mengatakan peningkatan harga tertinggi terjadi pada kelompok komoditas makanan, minuman dan tembakau, disusul oleh kelompok transportasi. Bahkan kenaikan harga minyak goreng, daging, ayam ras dan transportasi udara menjadi penyebab inflasi.

"Naiknya harga minyak goreng, daging ayam ras, dan angkutan udara menjadi pemicu utama inflasi kali ini," tutur dia.

Onny melanjutkan pada November 2021, kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami inflasi sebesar 1,13 persen (mtm), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya (-0,17 persen, mtm).

Baca Juga:Libur Nataru 2022 di Sumsel, 3.183 Personil Disiagakan di 76 Pos

Kelompok tersebut kata Onny memberikan sumbangan terhadap inflasi IHK Jakarta sebesar 0,24 persen yang terutama bersumber dari kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak