Cinta sempat diam sekitar 30 detik, hanya terdengar suara terenga-engah.
"Awalnya kiai itu mencium terus sampai meraba-raba ke bagian intim, saya tak bisa apa-apa. Saat itu saya tak berani bercerita kepada siapapun," ucapnya.
Kelakuan kiai tersebut tak membuatnya nyaman. Setelah lebaran, Cinta berniat untuk keluar dari pondok pesantren tersebut. Namun, saat ijin mau keluar pondok pesantren atau istilah santri "boyong" tak diperbolehkan kia tersebut.
"Saat itu saya tak berani bercerita. Apalagi saya punya kedekatan dengan istri kiai tersebut," paparnya.
Baca Juga:Rela Jalan Kaki, Kasus Pelecehan Seksual Pengasuh Ponpes di Demak Memasuki Babak Baru
Setelah tak diperbolehkan untuk keluar, Cinta terpaksa tetap tinggal di pesantren tersebut. Hari-harinya dihantui dengan perasaan cemas dan rasa takut karena setiap hari melihat wajah kiai tersebut.
Singkat cerita, Cinta mendapat tawaran kiai tersebut yang akan menjodohkan Cinta dengan salah satu ustadz di pesantren tersebut. Tawaran tersebut dia terima dengan sejumlah syarat.
"Saya langsung terima asalkan saya tak dilecehkan lagi," katanya memberi syarat kepada kiai tersebut.
Kiai tersebut menyetujui kesepakan yang ditawarkan Cinta. Akhirnya dia dan ustadz tersebut melakukan tunangan. Cinta merasa lega karena akan ada sesorang yang akan menjaganya.
Namun, kenyataanya tak seperti apa yang Cinta inginkan. Pasca dia tunangan, kiai tersebut ternyata berdusta kepada Cinta. Kiai tersebut tetap mencabuli Cinta meski sudah tunangan.
Baca Juga:Terungkap Modus Pencabulan Santri di Ponorogo, Pelakunya Pengurus Pondok Pesantren
"Sebenarnya saya mau triak, namun tak bisa," ujarnya.
Setelah tak kuat, akhirnya Cinta buka suara kepada keamanan pondok pesantren tersebut. Namun, kemanan pondok tak menggubris keluhannya.
"Saya memaksa untuk keluar, akhirnya saya bisa keluar pondok," ucapnya.
Sementara itu suami korban, FI, menyebutkan akan
Kontributor: Dafi Yusuf