SuaraJawaTengah.id - Selain dikenal mempunyai patung dewa paling lengkap di Semarang, Klenteng Tay Kak Sie juga mempunyai sumur langit yang terletak di tengah bangunan bersejarah tersebut.
Sumur langit berupa lubang di bagian klenteng dengan atap terbuka menghadap ke langit yang berfungsi sebagai altar utama.
"Dalam agama Tridharma, Tuhan digambarkan sebagai langit yang luas dan nggak berwujud," jelasnya di lokasi, Kamis (20/1/2021).
Bangunan Tay Kak Sie merupakan bangunan tusuk sate. Dengan ciri-ciri fisik adanya gang di depan bangunan yang punya filosofi tolak bala.
Baca Juga:Sebastian Gunawan Signature Hadirkan Koleksi Imlek dalam Kemewahan Mode Masa Kini
Sungai di Semarang dahulunya dipakai sebagai jalur perdagangan. Sehingga orang yang akan melaut atau berdagang bakal terlebih dulu melaksanakan sembahyang
"Hal itu membuat orang yang akan melaut atau berdagang bakal terlebih dulu melaksanakan sembahyang," paparnya.
Berdasarakan catatan Amin Budiman dalam buku yang berjudul 'Sejarah Semarang' tak jauh dari bangunan Klenteng Tak Kak Sie juga terdapat lorong kecil yang bernama Kali Koping.
Dulunya, di tempat tersebut menjadi tempat tinggal seorang saudagar Tionghoa pada pertengahan abad ke-18 bernama Khouw Ping.
"Waktu itu saudagar tersebut sering mendapat kunjungan dari rekan sesama saudagar," katanya dalam buku tersebut.
Baca Juga:Sejarah dan Legenda Lampion, Hiasan yang Lekat Dengan Perayaan Imlek
Bila dirunut sejarahnya, kelenteng lawas ini dibangun pada 1746 oleh seorang pedagang yang bernama Kho Ping dan Bon Wie. Klenteng Tay Kak Sie juga sering disebut Klenteng Besar lantaran mempunyai patung dewa paling lengkap di Semarang.