SuaraJawaTengah.id - Konflik desa wadas menjadi perhatian banyak pihak. Ormas islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama ikut turun tangan untuk menyelesaikan perselisihan proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) siap membantu warga dan pemerintah mencari titik temu permasalahan di Desa Wadas, Bener, Kabupaten Purworejo.
"PBNU 100 persen siap membantu warga Wadas dan pemerintah untuk mencari titik temu," kata Wasekjen GP Ansor yang juga Katib Syuriah PBNU H Aunullah A'la Habib (Gus Aun) dikutip dari ANTARA di Purworejo, Minggu (20/2/2022).
Ia mengatakan PBNU siap membantu warga dan pemerintah mencari titik temu terkait penambangan batu andesit di Desa Wadas. Masalah bisa diselesaikan jika semua pihak berkepala dingin.
Baca Juga:Warga Desa Wadas Heran PLN Matikan Listrik dengan Alasan Pohon Tumbang
Ia menyampaikan keterlibatan PBNU dinilai vital untuk menghadirkan solusi mengingat mayoritas warga Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo adalah kaum nahdliyin. Warga Wadas kini terbelah pro kontra penambangan batu andesit yang akan digunakan untuk fondasi Bendungan Bener.
Situasi tersebut membuat rencana pembangunan Bendungan Bener terancam molor. Batu andesit dari Desa Wadas menjadi opsi terbaik untuk pembangunan bendungan tertinggi di Asia Tenggara tersebut.
Nama Desa Wadas mencuat hingga tingkat nasional setelah pengamanan 64 warga pada 8 Februari 2022 oleh polisi.
Menurut Gus Aun semua pihak jangan terburu-buru membuat kesimpulan bahwa pemerintah menindas rakyat dan rakyat dimarginalkan.
"Terpenting dari semua masalah adalah solusinya, kita harus mencari solusi terbaik," katanya.
Baca Juga:PLN Beralasan Pemadaman Listrik Karena Pohon Tumbang, Warga Wadas Membantah: Tidak Benar
Ia mengungkapkan Ketua PBNU Gus Yahya (Yahya Cholil Staquf) selalu memantau permasalahan Wadas dari hari ke hari.
"Teman-teman pengurus PBNU juga sudah banyak yang turun ke Wadas untuk memonitor situasi. Masalah Wadas akan menjadi keputusan organisasi," kata Gus Aun.
Ia menegaskan PBNU tidak ingin pihak-pihak yang memiliki kepentingan lain membenturkan warga Wadas dan juga membenturkan warga dengan pemerintah.
"Jangan sampai masalah Wadas ada pihak-pihak yang memiliki kepentingan lain. Kita semua harus berkepala dingin. Kita harus membantu rakyat dan mendampingi pemerintah, dua-duanya harus dilaksanakan untuk dicari titik temu," katanya.