Banjir Bandang Terjang Brebes, Puluhan Rumah Rusak, Ratusan Warga Mengungsi

Hujan dengan intensitas tinggi membuat debit air sungai Keruh, Erang, Pedes, dan Saluaran meningkat dan meluap ke permukiman warga.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 27 Februari 2022 | 19:21 WIB
Banjir Bandang Terjang Brebes, Puluhan Rumah Rusak, Ratusan Warga Mengungsi
Relawan membantu membersihkan material banjir yang menerjang rumah warga di Kecamatan Bumiayu, Minggu (27/2/2022). [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Banjir bandang menerjang Kabupaten Brebes bagian selatan hingga menyebabkan puluhan rumah rusak dan tiga antaranya hanyut terbawa arus banjir. Bencana alam ini juga membuat ratusan warga mengungsi.

Banjir bandang terjadi pada Sabtu (26/2/2022) sore hingga malam. Hujan dengan intensitas tinggi membuat debit air sungai Keruh, Erang, Pedes, dan Saluaran meningkat dan meluap ke permukiman warga.

Wilayah yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Bumiayu meliputi Desa Jatisawit, Desa Negaradaha, Desa Penggarutan, Desa Kalierang, dan Desa Dukuhturi‎. Selain di Kecamatan Bumiayu, banjir juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Paguyangan, dan Sirampog.

Banjir bandang terparah terjadi di ‎wilayah Kecamatan Bumiayu, terutama di Dukuh Kalikeruh, Desa Dukuhturi. Terdapat puluhan rumah warga di wilayah tersebut yang rusak ringan, sedang, hingga berat karena diterjang derasnya banjir.

Baca Juga:Banjir Kepung Sejumlah Kecamatan di Aceh Timur

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Nushy Mansyur mengatakan, terdapat sekitar 70 rumah yang terdampak banjir bandang. 

"Itu termasuk tiga rumah yang hilang terbawa arus. Lainnya rusak macam-macam dari ringan sampai berat," kata Nushy, Minggu (27/2/2022).

Menurut‎ Nushy, relawan BPBD dan unsur terkait Minggu sudah dikerahkan ke lokasi yang terdampak untuk membantu masyarakat membersikan material banjir yang masuk ke rumah dan menyelamatkan barang-barang yang bisa digunakan. 

"Sementara beberapa orang masih mengungsi di rumah-rumah tetangga yang aman dan ada tiga titik pengungsian. Korban jiwa tidak ada. Titik berat kita keselamatan jiwa, kebutuhan dasar, sandang, pangan kita utamakan. Sejak semalam sampai beberapa hari ke depan kita bantu‎," ujarnya.

Menurut Nushy, pihaknya akan mengusulkan ke pemerintah provinsi agar rumah-rumah warga yang rusak berat mendapat bantuan.‎ "Ada 13 rumah yang rusak berat akan kita usulkan untuk mendapatkan bantuan," kata dia.

Baca Juga:Hujan Deras Mengguyur, Warga Perkampungan Patemon Pamekasan Terendam Banjir

Nushy mengatakan, banjir bandang tersebut akibat kerusakan alam yang luar biasa di wilayah hulu karena tidak adanya pohon-pohon pelindung yang menjaga resapan air.

‎"Kami mohon masyarakat, ini sebagai imbauan agar masyarakat di atas memelihara pohon yang ditanam bupati, supaya tebing secara alami bisa terlindungi. Kalau bisa daerah atas itu jadi taman nasional," katanya.

Berdasarkan data BPBD, ‎terdapat 257 warga terdampak yang mengungsi. Selain di rumah kerabat, warga juga mengungsi di sekolah dan musala.

Kontributor : F Firdaus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini