SuaraJawaTengah.id - Pemprov Jateng siap menurunkan kemiskinan secara bertahap di 83 desa melalui Program Satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Satu Desa Dampingan pada tahun 2022.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menjelaskan, pihaknya akan melanjutkan Program Satu OPD Satu Desa Dampingan.
"Program itu tahun ini memang menyasar ke desa guna mengurangi tingkat kemiskinan, dari yang semula desa merah, bisa menjadi kuning, hingga hijau," kata Taj Yasin dikutip dari ANTARA, Jumat (4/3/2022).
Wagub mengungkapkan bahwa pihaknya akan lebih mempertajam Program Satu OPD Satu Desa Dampingan agar upaya pengentasan kemiskinan bisa lebih efektif.
Baca Juga:Inilah Kota dengan Angka Kemiskinan Terendah di Jawa Barat
Dalam pelaksanaannya, Pemprov Jateng akan didukung oleh Komite Ekonomi Kreatif Jawa Tengah guna lebih mengoptimalkan program ini.
"Di era pandemi saja kita bisa entaskan 25 desa, yang awalnya merah menjadi kuning. Kita bisa mengevaluasi dari 19 desa dampingan kita yang saat itu kuning, saat ini jadi hijau. Ini adalah sebuah potensi yang bagus," ujarnya.
Wagub menilai keberadaan Komekraf Jateng penting bagi desa yang memiliki potensi kreatif untuk dikembangkan.
Komekraf Jateng, lanjutnya, akan melakukan pemantauan ke 83 desa dampingan lebih dulu kemudian dilakukan pendampingan.
Jika ada potensi, maka akan didorong sehingga desa dampingan nantinya tidak selalu membantu bangunan atau infrastruktur, tapi juga mendorong ekonomi kreatif.
Baca Juga:Wow! Ganjar Pranowo Beri Bantuan 2201 Lembaga Agama di Jawa Tengah, Nilainya Hingga Rp107 M
"Saya berharap nanti bantuan kita bukan bersifat bangunan saja, infrastruktur saja, tapi bagaimana membuat ekonomi kreatif, masyarakat memiliki potensi income yang kontinyu. Itu yang penting," katanya.