Keraton Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran Diajak Bawa Solo Menuju Kota Berbudaya Modern

Budaya dua keraton tersebut diharapkan mampu menjadikan Solo sebagai Spirit Of Java.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 14 Maret 2022 | 20:05 WIB
Keraton Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran Diajak Bawa Solo Menuju Kota Berbudaya Modern
Agenda jumenengan Keraton Kasunanan Surakarta. [Timlo.net/M.Ismail]

SuaraJawaTengah.id - Menghadapi perkembangan jaman, Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran diajak menjadi kota berbudaya yang modern.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa memaparkan, budaya dua keraton tersebut diharapkan mampu menjadikan Solo sebagai Spirit Of Java.

"Kalau dua keraton itu tidak gumregah (bangkit) untuk jumangkah, untuk melangkah ke depan maka visi misi itu hanya tulisan saja," kata Teguh Prakosa dikutip dari ANTARA, Senin (14/3/2022).

Hal tersebut juta termasuk dengan dikukuhkan Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X beberapa waktu lalu, yang menurut dia merupakan hal positif.

Baca Juga:Tingkatkan Ekonomi Pasca Pandemi, Lummo Ajak UMKM Soloraya Bisnis Melalui Digital

"Artinya ada regenerasi milenial, hidup di zamannya, namun tumpuannya tetap budaya," ujar dia.

Ia mengatakan visi dan misi diusung Adipati Mangkunegara X yakni ingin menjadikan Pura Mangkunegaran sebagai pusat budaya juga sesuai dengan visi dan misi Pemkot Surakarta.

"Sudah klop dengan Pak Wali (Wali Kota Surakarta, red.) bahwa Solo menuju kota modern yang bertumpu pada budaya, maka budaya bisa menjadi industri yang akan menghasilkan tambahan tersendiri bagi APBD kita," paparnya.

Meski demikian, dikatakannya, hal tersebut tetap harus dikreasikan sehingga berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Pura Mangkunegaran bersifat lebih terbuka bagi masyarakat.

"Harapan kami Keraton Kasunanan Surakarta juga begitu, harus terbuka, bahwa beliau-beliau (Raja Kasunanan Surakarta dan Adipati Mangkunegaran, red.) itu hanya diberikan kewenangan untuk melestarikan, tidak boleh melawan pemerintah," jelas Teguh Prakosa.

Baca Juga:Leher dan Kaki Terikat Kain Sarung, Wanita Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Membusuk di Kolong Tol Semarang-Solo

Terkait dengan hal itu, ia berharap, keduanya mampu bersinergi dengan Pemkot Surakarta untuk kemajuan budaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini