SuaraJawaTengah.id - DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jateng siap menyambut kurikulum merdeka yang segera dijalankan pemerintah pusat.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim menyebut kurikulum ini sudah diuji coba di 2.500 sekolah penggerak dan akan digunakan mulai tahun ajaran 2022/2023 di jenjang TK, SD, SMP, sampai SMA.
Ketua Dewan Penasihat DPW LDII Jateng, Muhammad Thoyibun menjelaskan, para kepala sekolah juga harus siap dengan kurikulum merdeka belajar pemerintah.
"Kurikulum merdeka ini lebih sederhana dan anak-anak diberi kebebasan memilih sesuai bakat dan kemampuannya. Maka kasek harus siapkan diri menjadi kasek penggerak, untuk menjadi sekolah yang melaksanakan kurikulum merdeka itu," kata Muhammad Thoyibun di Solo, Rabu (16/3/2022).
Baca Juga:Eksplorasi Potensi Siswa dengan Kurikulum Merdeka
Thoyibun memaparkan, dalam menyambut kurikulum baru tersbeut, ratusan sekolah di bawah pembinaan DPW LDII Jateng menggelar seminar penguatan figur.
Kepala sekolah dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/ SMK ini diberikan bekal penguatan karakter dan pengenalan kurikulum Merdeka Belajar.
"Pendidikan karakter terhadap siswa ini sangat perlu. Guru juga perlu memberikan praktek langsung ke siswa, jangan hanya sekedar teori," paparnya.
Dikatakan, kepala sekolah merupakan figur sentral di sekolah, sehingga harus punya kepribadian yang unggul.
“Mereka merupakan figur model di sekolah bagi guru dan siswa. Jadi harus punya kepribadian kuat, cinta tanah air, berwawasan bela negara, dan menanamkan akhlak. Figur yang harus dicontoh, sehingga harus punya akhlak dan budi pekerti baik,” jelasnya.
Baca Juga:Krisis Pembelajaran dan Harapan dari Kurikulum yang Memerdekakan
Menurutnya, ada enam karakter atau tabiat yang harus dimiliki seorang kepala sekolah, yaitu jujur, amanah, rukun, kompak, kerja sama dan hidup sederhana.