SuaraJawaTengah.id - Seorang warga Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Slamet Iskandar Syah (SIS) diringkus anggota Koramil 17 Songgom. Pasalnya, pria berusia 32 tahun itu nekat mengaku sebagai anggota TNI untuk melakukan penipuan.
Tak tanggung-tanggung, dalam aksinya SIS juga mengaku anggota satuan elit TNI AD, Kopassus dan menjadi ajudan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Danramil Songgom Kapten Inf Sutarno mengatakan, penangkapan dilakukan pada Selasa (22/3/2022). Bermula ketika Babinsa di wilayah Koramil Songgom mendapat laporan dari kepala dusun di Desa Songgom Lor terkait adanya seorang anggota TNI yang meminta izin untuk menggelar pernikahan di salah satu hotel di Brebes. Pernikahan itu sendiri rencananya digelar pada 23-24 Maret 2022.
Laporan tersebut lalu ditindaklanjuti Babinsa bersama Unit Intel Kodim 0713/Brebes dengan melakukan penyelidikan awal untuk memastikan kebenarannya.
"Dari penyelidikan awal itu, anggota mendapati adanya kejanggalan pada undangan pernikahan yang disebar. Di situ dicantumkan kehadiran panglima TNI dan pejabat TNI lainnya," kata Sutarno dalam keterangannya yang diperoleh, Jumat (25/3/2022)
![Slamet Iskandar Syah (SIS), pria yang mengaku anggota Kopassus dan ajudan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat ditangkap. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/03/25/51816-tentara-gadungan-brebes.jpg)
Dengan adanya kejanggalan itu, SIS bersama calon istrinya yang berinisial SD, warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat dibawa ke Kodim Brebes untuk dilakukan pemeriksaan.
"Dari pemeriksaan itu, diketahui jika dia itu TNI gadungan. Sesuai KTP-nya, dia warga Desa Songgom Lor, Kecamatan Songom, Brebes," ujar Sutarno.
Pasi Intel Kodim Brebes Kapten Inf Suyatno mengatakan, saat diinterogasi, SIS tak bisa menunjukkan bukti sebagai anggota TNI dan akhirnya mengakui dirinya adalah tentara gadungan.
“Selama menjadi tentara gadungan, dia mengaku berdinas di Mabes TNI sebagai ajudan panglima TNI. Tujuannya untuk memuluskan penipuan dalam hal rekrutmen anggota TNI,” ujarnya.
Baca Juga:5 Fakta Oknum TNI Gadungan di Brebes, Beli Seragam Loreng di Pasar Senen
Menurut Suyatno, selain SIS, seorang pria berinisial DS dan mengaku guru spiritual SIS juga ditangkap dan diperiksa karena diduga terlibat penipuan yang dilakukan SIS dengan modus mengaku anggota TNI. "DS ini mengaku sebagai guru spiritual dari SIS," ungkapnya.
Suyatno juga mengungkapkan, saat diperiksa, calon istri SIS, SD yang kondisinya sedang hamil mengaku sebagai anak angkat dari Danrem Madiun, Kolonel Inf Waris Nugroho.
"Dia mengaku anak dari Danrem Madiun, tapi setelah dilakukan pengecekan via telepon, Danrem Madiun sama sekjali tidak mengenalnya," ujarnya.
Setelah diperiksa di Kodim, SIS, SD, dan DS diserahkan ke Subdenpom IV/Brebes untuk ditindaklanjuti. Sejumlah barang bukti juga turut diserahkan di antaranya satu stel pakaian dinas lapangan TNI yang dibeli di Pasar Senin Jakarta, baret Kopassus, foto SIS dengan pakaian dinas TNI, foto Danrem Madiun, KTP TNI palsu yang dibuat di Jakarta dengan NIK dari Kecamatan Songgom, Brebes, dan daftar nominatif siswa Calon Bintara (Caba) PK palsu.
"Petugas juga melakukan pengecekan terhadap ponsel SIS untuk mencari informasi terkait jaringan sindikat penipuan rekrutmen anggota TNI. Dari Subdenpom," ujar Suyatno.
Suyatno menyebut terdapat seorang korban dari sindikat SIS, yakni anggota Yonif 407/PK dengan kerugian mencapai Rp155 juta. Oleh sindikat SIS, anak korban dijanjikan akan lulus Caba PK tahun 2022.
"Dari Subdenpom, ketiga orang tersebut dilimpahkan ke Satreskrim Polres Brebes dengan laporan penipuan," ujar dia.
Kontributor : F Firdaus