Setelah Dua Tahun Sepi, Telur Asin Brebes Kembali Diserbu Pemudik, Penjualan Meningkat Empat Kali Lipat

Penjualan meningkat hingga empat kali lipat karena banyaknya pemudik yang memborong telur asin untuk oleh-oleh.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 08 Mei 2022 | 22:05 WIB
Setelah Dua Tahun Sepi, Telur Asin Brebes Kembali Diserbu Pemudik, Penjualan Meningkat Empat Kali Lipat
Pemudik membeli telur asin untuk oleh-oleh di toko Telur Asin YES, Brebes, Minggu (8/5/2022). [Suara.com/F Firdaus]

SuaraJawaTengah.id - Setelah dua tahun terpuruk karena pandemi Covid-19, para penjual telur asin di Kabupaten Brebes bisa kembali tersenyum pada arus mudik tahun ini.

Penjualan meningkat hingga empat kali lipat karena banyaknya pemudik yang memborong telur asin untuk oleh-oleh.

Sejak H-3 Lebaran, kawasan Jalan Diponegoro yang menjadi pusat oleh-oleh telur asin ‎Brebes selalu dipadati kendaraan pemudik. Toko-toko oleh-oleh yang ada di sepanjang ruas jalan nasional ramai oleh pemudik yang berbelanja berbagai macam oleh-oleh, terutama telur asin. Salah satunya adalah toko Telur Asin YES.

Pemilik toko Telur Asin YES, Dhani Bagus Purnama mengungkapkan,‎ penjualan telur asin meningkat hingga empat kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.

Baca Juga:4200 Pemudik dengan Moda Kereta Api akan Tiba di Stasiun Bekasi Minggu Ini

‎"Sejak H-3 kita mulai terasa ada peningkatan, dan terus meningkat sampai hari ini," kata Dhani, Minggu (8/5/2022).

‎Pada hari-hari biasa, jumlah telur asin yang terjual di toko YES berkisar 2.000 hingga 3.000 butir per hari. Sedangkan selama arus mudik dan arus balik, penjualan mencapai 8.000 hingga 12.000 butir per hari. Adapun harga per butirnya Rp5.000 untuk telur asin rebus dan Rp6.000 untuk telur asin bakar.

"Khusus di arus balik ini, kita siapkan stok per harinya antara 30.000 butir. Ini untuk mengantisipasi tanggal 5,6,7,8 (Mei) yang merupakan puncak arus balik," ucapnya.

Penjualan pada Lebaran tahun ini tersebut berbanding terbalik  ‎dengan penjualan saat Lebaran 2020 dan 2021. Pada dua tahun awal-awal pandemi itu, penjualan anjlok hingga 80 persen karena adanya larangan mudik.

‎"Tahun ini itu bagaikan rindu yang terbalaskan. Dua kali kita tidak bisa mudik, terus ketiga ini baru kita mudik, jadi lebih dahsyat. Liburnya ini juga lebih lama," tuturnya.

Baca Juga:Jalur Ditutup Imbas One Way Arus Balik, Polwan Joget Hibur Pemudik di Nagreg

‎Tak hanya toko yang berada di jalan pantura yang diserbu pemudik, toko YES yang berada di rest area jalan tol Pejagan-Pemalang juga mengalami peningkatan penjualan selama arus mudik dan balik.

"‎Di rest area ramai juga. Mungkin setelah tanggal 8 ini pun masih ada sisa-sisa. Jadi kita berani stok lebih banyak karena animonya terasa‎," ujar Dhani.

Dhani pun mengapresiasi‎ pemerintah yang kembali mengizinkan arus mudik pada Lebaran tahun ini. Dia juga menilai upaya pemerintah dalam mengamankan dan mengatur arus mudik berjalan sukses.

‎"Dengan diizinkan arus mudik, perekonomian masyarakat bergerak bersama. Efeknya domino, dari parkiran, pedagang asongan, pedagang eceran, hidup semua. Bareng-bareng mengangkat perekonomian," kata dia.

Pemilik toko Telur Asin HTM Jaya, Dinah juga mengungkapkan hal senada. Dia menyebut ‎sejak H-2 hingga H+6 Lebaran, penjualan rata-rata berkisar 3.000 hingga 10.000 butir per hari.

‎"Kalau hari biasa, paling banyak 500 butir per hari yang terjual. Lebaran tahun 2020 dan 2021 malah maksimal hanya 200 butir sehari karena pandemi dan larangan mudik,"‎ ujarnya, Minggu (8/5/2022).

Menyambut arus mudik tahun ini, Dinah sudah menyiapkan stok telur asin hingga 50.000 butir. Dari jumlah itu, sudah terjual 40.000 butir.

"Sebelum ada Covid itu malah bisa 70.000 sampai 100.000 butir per hari. Tahun ini masih belum menyamai sebelum Covid. Tapi lumayan lah bisa kembali meningkat karena dua tahun sebelumnya benar-benar terpuruk. Bisa bertahan saja sudah bersyukur," ucapnya.

Kontributor : F Firdaus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak