Setelah lulus ujian kelas 6 sekolah dasar, Bilqis Prasista memutuskan ikut audisi PB Djarum Kudus. “Alhamdulillah nggak diterima. Tapi karena niat banget, bilang ke romo-nya (Joko Supriyanto) mau serius badminton. Sejak itu ikut bapaknya (ke Jakarta), mulai dilatih intens. Sekolah home schooling.”
Bilqis Prasista mulai mengikuti beberapa kejuaraan tingkat nasional. Bakatnya mulai dilirik pelatih dan pengurus PB Djarum Kudus.
Beberapa kawan Joko dan Zelin yang melatih di Djarum Kudus meminta Bilqis masuk ke klub bulu tangkis tersebut. Kelas 1 SMA, Bilqis akhirnya masuk PB Djarum.
Baru 2 tahun berlatih di PB Djarum, Bilqis Prasista dipanggil masuk program pelatihan nasional (pelatnas). “Saat menang dari Akane Yamaguchi, saya bilang kamu luar biasa. Hebat. Sebenarnya kamu punya kemampuan seperti ini.”
Sebagai mantan atlet, Zelin bisa menilai kualitas permainan anaknya. Bilqis punya teknik bermain yang bagus, sama seperti ayahnya. “Main yang sebelum ini (Bilqis) belum punya kepercayaan diri. Semoga kemenangan ini menjadi modal besar (kepercayaan diri) kedepan. Teknis bagus kayak Pak Joko.”
Kontributor : Angga Haksoro Ardi