Akan tetapi untuk mengubah pemahaman dari metode tanam konvensional ke metode Hazton, kata dia, tidaklah mudah karena faktor utama yang mempengaruhi adalah permasalahan ekonomi.
Metode Hazton dapat diartikan sebagai cara bertanam padi dengan menggunakan bibit tua yang berumur 25-35 hari setelah semai dengan jumlah bibit padat, yaitu 20-30 bibit per lubang tanam.
Metode tersebut merupakan hasil pemikiran Ir. Hazairin, M.S. yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, serta Anton Kamaruddin, S.P., M.Si. sebagai Kepala Seksi Tanaman Pangan dan Buah-Buahan. [ANTARA]
Baca Juga:Hingga Malam Ini, Arus Balik di Ruas Ajibarang-Bumiayu Terpantau Ramai Lancar