Gelombang Tinggi Perairan Selatan Jawa Tengah Capai 4-6 Meter, Ribuan Nelayan di Cilacap Tak Melaut

Ribuan nelayan di Kabupaten Cilacap tidak melaut karena gelombang tinggi yang melanda perairan selatan Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 15 Juli 2022 | 15:31 WIB
Gelombang Tinggi Perairan Selatan Jawa Tengah Capai 4-6 Meter, Ribuan Nelayan di Cilacap Tak Melaut
Sejumlah perahu nelayan di Pantai Kemiren, Kabupaten Cilacap, ditambatkan di daratan untuk mengantisipasi dampak gelombang tinggi. [ANTARA/Sumarwoto]

Ia mengatakan nelayan terus memantau perkembangan cuaca di wilayah perairan selatan Cilacap.

Jika dalam dua hari ke depan gelombangnya tidak sangat tinggi, kata dia, nelayan biasanya akan berangkat melaut meskipun anginnya masih kencang karena saat sekarang berbagai jenis ikan mulai bermunculan.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan pihaknya kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga tanggal 17 Juli 2022.

"Peringatan dini kami keluarkan karena tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudera Hindia selatan Jabar hingga DIY berpotensi mencapai 4-6 meter atau sangat tinggi," katanya.

Baca Juga:Abrasi dan Gelombang Tinggi Rusak 13 Rumah Warga Kepulauan Tanimbar

Menurut dia, wilayah yang berpotensi terjadi gelombang sangat tinggi yang mencapai kisaran 4-6 meter meliputi perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.

Selain itu, Samudra Hindia selatan Sukabumi, Samudra Hindia selatan Cianjur, Samudra Hindia selatan Garut, Samudra Hindia selatan Tasikmalaya, Samudra Hindia selatan Pangandaran, Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.

"Gelombang sangat tinggi tersebut dipengaruhi oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur hingga tenggara
dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot. Kami akan segera informasikan kepada seluruh pengguna jasa kelautan jika ada perkembangan lebih lanjut," kata Teguh. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini