Pengamat Ingatkan Masyarakat Soal Pentingnya Menjaga Data Pribadi di Ruang Digital: Tidak Menandai Lokasi saat Berfoto

Penting bagi masyarakat sebagai pengguna layanan komunikasi untuk menjaga data pribadi di ruang digital

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 03 Agustus 2022 | 06:00 WIB
Pengamat Ingatkan Masyarakat Soal Pentingnya Menjaga Data Pribadi di Ruang Digital: Tidak Menandai Lokasi saat Berfoto
Ilustrasi digitalisasi. Penting bagi masyarakat sebagai pengguna layanan komunikasi untuk menjaga data pribadi di ruang digital. [Buffik/Pixabay]

SuaraJawaTengah.id - Era digital disebut-sebut rawan terjadi kebocoran data pribadi. Masyarakat pun diminta lebih waspada mengahadapi kemajuan teknologi saat ini. 

Ketua Ikatan Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung Pitoyo mengatakan penting bagi masyarakat sebagai pengguna layanan komunikasi untuk menjaga data pribadi di ruang digital.

"Keamanan digital merupakan sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring, dapat dilakukan secara aman. Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia," kata Pitoyo dikutip dari ANTARA, Rabu (3/8/2022).

Pitoyo menyatakan, pengguna digital perlu memahami kompetensi keamanan digital. Kompetensi itu di antaranya meliputi pemahaman terkait perangkat digital, identitas digital, penipuan digital serta rekam jejak digital, dan pemahaman keamanan digital bagi anak.

Baca Juga:Perjanjian Apple Indonesia Disebut Dapat Paksa Perusahaan Menyerahkan Data iCloud

Untuk itu, Pitoyo menyarankan pengguna digital menghindari perilaku yang berisiko sehingga dapat mengakibatkan kerugian.

"Di antaranya, tidak menandai lokasi saat berfoto di rumah maupun saat liburan, tidak menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal, serta tidak sembarang mengklik hyperlink di postingan media sosial," ujar Pitoyo.

Selanjutnya, ia juga menyarankan para pengguna digital untuk membatasi informasi pribadi yang dibagikan melalui media sosial. "Misalnya terkait hobi, tanggal lahir, kota asal, nama hewan, makanan favorit, info keluarga, maupun data privasi lainnya," jelasnya.

Senada, Sekretaris Universitas Dipa Makassar Indra Samsie menyampaikan pendapatnya terkait keamanan digital dari sisi perangkat yang digunakan, serta pembeda antara dunia nyata dan dunia digital.

"Masih banyak pengguna digital yang menganggap dunia digital berbeda dengan dunia nyata. Hal itu memunculkan masalah terkait keamanan di dunia digital. Orang berpikir dunia digital adalah tempat kita bersembunyi, padahal tidak," kata Indra.

Baca Juga:Kenali Ancaman Data Pribadi dan Pentingnya Mengamankan Jejak Digital Kalian di Dunia Maya

Lebih lanjut, Indra juga menyorot persoalan keamanan digital data pribadi terkait dengan concent model, yang merupakan sebuah izin persetujuan pribadi sebelum melakukan transaksi digital guna mengantisipasi terjadinya kejahatan digital.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini