"Tepung sorgum memiliki sifat gluten free jadi membutuhkan waktu lebih lama untuk menyatukan adonannya. Tetapi tepung sorgum ini memiliki indeks glikemik rendah sehingga sangat cocok digunakan oleh penderita diabetes, selain itu sorgum juga memiliki serat yang tinggi. Jadi sebenarnya sorgum sangat memiliki banyak manfaat namun belum banyak masyarakat yang mengetahui,” terang Santhi Serad, Ketua ACMI.
Sementara itu, Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma mengungkapkan dalam menyajikan olahan sorgum tidak hanya membutuhkan hard skill tetapi juga soft skills. Para siswa harus kreatif dalam membuat resep, berpikir kritis dalam melakukan penyesuaian maupun substitusi tepung biasa ke tepung sorgum.
Untuk itu penerapan Merdeka Belajar di SMK PGRI 2 Kudus adalah langkah yang tepat untuk mempersiapkan bekal para pelajar untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan bakat dan passion di dunia kuliner.
"Siswa di SMK PGRI 2 Kudus boleh memilih pembelajaran sesuai dengan minatnya di industri kuliner sehingga siswa tidak merasa terbebani dengan proses belajar dan akhirnya membuat siswa menjadi lebih produktif dan kreatif. Salah satu buktinya siswa bisa membuat olahan sorgum yang menjadi produk olahan dari Teaching Factory di SMK PGRI 2 Kudus yaitu Jiva Bestari," pungkas Galuh.
Baca Juga:Moeldoko Dukung Gerakan Tukar Bendera Indonesia yang Rusak dan Lusuh