Memenuhi tuntutan konsumen, Siswandi mengubah teknik mengaduk tepung yang semula dilakukan dengan cara diinjak-injak. Sekarang mengaduk tepung menggunakan mixer yang lebih higienis.
Kendala produksi saat ini terutama pada proses pengeringan soun yang masih mengandalkan panas matahari. Jika panas sedang terik, bahan soun cukup dijemur 1 hari sudah mendapatkan hasil kering yang maksimal.
"Pengeringan pakai matahari. Kalau musim hujan yang prei (libur). Tapi kalau nggak hujan, dijemur pagi nanti sore sudah kering. Cepet kering karena pakai alas seng."
Siswandi mengaku tidak menemui kendala berarti dalam menjalankan usahanya. Pembuatan soun berbahan tepung aren belum banyak dilirik orang sehingga nyaris tanpa pesaing.
Baca Juga:Anak Kost Mesti Tahu! Begini Cara Menghentikan Ketagihan Mie Instan
Padahal soun berbahan tepung aren mulai banyak diminati pembeli terutama pada musim hajatan. Selain dijadikan bahan dasar mie letek, soun Cap Candi juga sering digunakan sebagai pengganti bihun atau soun biasa.
Sejatinya kita memiliki banyak bahan pangan lokal yang bisa dijadikan pengganti bahan makanan impor. Selain tepung aren, singkong, ubi jalar, dan talas juga bisa diolah menjadi bahan dasar pembuat mie pengganti gandum.
Sayang karena tidak pernah digarap serius, bahan pangan lokal ini pelan-pelan mulai dilupakan. Tantangan lainnya adalah mengubah kebiasaan makan orang Indonesia yang lidahnya kadung candu terhadap mie instan.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Baca Juga:Harga Mi Instan Naik 3 Kali Lipat? Begini Penjelasan Bos Indofood