Sampah Sisa Makanan Memberikan Dampak Buruk Terhadap Kerusakan Lingkungan, Ini Penjelasannya

Limbah yang dihasilkan dari sisa-sisa makanan tanpa disadari memberikan dampak yang buruk terhadap kerusakan lingkungan

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 21 Agustus 2022 | 06:00 WIB
Sampah Sisa Makanan Memberikan Dampak Buruk Terhadap Kerusakan Lingkungan, Ini Penjelasannya
Ilustrasi sampah sisa makanan. [ANTARA/Shutterstock/Andrey_popov]

SuaraJawaTengah.id - Limbah yang dihasilkan dari sisa-sisa makanan tanpa disadari memberikan dampak yang buruk terhadap kerusakan lingkungan, padahal sampah makanan sebenarnya dapat diolah kembali.

Badan Pangan Nasional atau Bapanas mencatat total kerugian dari limbah makanan atau Food Loss and Waste (FLW) di dalam negeri pada 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun. Volume tersebut setara dengan Rp213 triliun sampai Rp551 triliun per tahun.

Saat ini FLW menjadi perhatian serius negara-negara di dunia. Berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12 poin ke-3, negara-negara di dunia diharapkan dapat mengurangi 50 persen limbah makanan per kapita di tingkat retail dan konsumen pada tahun 2030.

Indonesia sendiri merupakan penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia. Ini tidak lepas dari kebiasaan menyisakan makanan, lantaran berlebihan dalam mengkonsumsi ataupun memilih produk yang tampilannya cantik.

Baca Juga:KLHK Dorong Produsen Perbesar Kemasan Plastik untuk Mengurangi Timbulan Sampah

Chef and Indonesian Food Ingredients Researcher Ragil Imam Wibowo mengatakan bahwa restoran tertentu menyediakan makanan dengan tampilan yang menarik.

Akan tetapi, sebagian makanan atau potongan yang tidak diperlukan akan dibuang begitu saja, tanpa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.

Tak hanya itu, banyak orang yang mengambil makanan tanpa memperhitungkan kemampuannya tubuh dalam menerima. Akhirnya, banyak makanan yang tidak dihabiskan dan terbuang percuma.

Biasanya ini terjadi pada restoran atau hotel yang menerapkan konsep prasmanan. Menurut Ragil, di Indonesia masih jarang restoran yang menerapkan sistem denda jika makanan yang telah diambil tidak habis.

Chef Ragil pun menyarankan agar masyarakat memulai kesadaran untuk tidak membuang makanan.

Baca Juga:Bank Sampah Bersinar dan Kibumi Digandeng Ikut Benahi Tata Kelola Sampah Plastik di Asia Tenggara

"Makan sesuai yang kita mau makan, jangan mubazir. Makan secukupnya, tidak over eating," ujar Chef Ragil dalam diskusi PechaKucha Vol.46 pada Jumat (19/8) malam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini