Eko menyebut, di yayasan tersebut terdapat sekitar 30-40 anak laki-laki yang tinggal di asrama. Hanya saja, saat ini mereka sudah dipindahkan ke gedung lain.
"Ada sekitar 30-40 an anak yang tinggal disitu, itu mengontrak rumah. Sudah dipindahkan sejak adanya kasus," jelasnya.
Anak-anak yang tinggal di asrama yayasan tersebut sebagian besar berasal dari luar desa dan luar daerah.
"Rata-rata dari luar daerah, seperti Purwokerto dan lainnya. Kalaupun ada dari Kabupaten Banjarnegara, itu tidak ada anak yang dari desa sini (Banjarmangu)," ungkapnya.
Baca Juga:Dicap Radikal oleh Singapura, UAS Tunjukkan Bukti Hubungannya dengan Tetangga Non Muslim
Atas kejadian ini, pihaknya menyangkan. Ia juga prihatin atas kejadian yang menimpa korban.
"Ini musibah, innalillahi wainnailaihi rajiun, turut prihatin dan kejadian ini tidak bisa dibenarkan. Saya pribadi sangat menyayangkan itu terjadi," ujarnya.
Kontributor : Citra Ningsih