SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengomentari adanya isu presiden perempuan pasca Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani lawatan ke sejumlah pimpinan partai politik.
Secara tegas, Ganjar menyebut bahwa konstitusi tidak pernah membanding-bandingkan presiden laki-laki dan perempuan.
"Iya, kepemimpinan perempuan ini beberapa kali selalu menjadi diskusi. Apalagi kalau sudah masuk pada proses-proses kontestasi. Maka, sebenarnya konstitusi kita tidak pernah kok membanding-bandingkan begitu ya," ujarnya di rumah dinasnya Puti Gedeh, Semarang, Rabu (7/9/2022).
Menurut Ganjar, di negara ini laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama. Ia mencontohkan Megawati Soekarno putri pernah menjabat sebagai presiden di Indonesia dari kalangan perempuan.
Baca Juga:Bertemu Ribuan Mahasiswa Baru Unisula, Ganjar Bicara Soal Cegah Korupsi dan Demo Harga BBM Naik
"Laki-laki dan perempuan sebenarnya sama saja, semua punya kesempatan. Bu Mega pernah jadi presiden. Dan, sekarang menteri menteri yang perempuan juga banyak sekali maka menurut saya laki dan perempuan memimpin untuk indonesia hari ini sama saja, mereka punya kesempatan," tegasnya.
Baginya, saat ini yang diperlukan dari pemimpin adalah keseriusan dan prestasi.
"Yang dibutuhkan hanya keseriusan dan prestasi. Itu saja," tandasnya.
Diketahui, kemunculan isu akan ada pemimpin perempuan memcuat setelah Ketua DPP PDIP Puan Maharani melakukan lawatan ke sejumlah pimpinan partai politik. Puan, dinilai menjadi salah satu kandidat calon presiden dari kalangan perempuan.
Baca Juga:Dieng Culture Festival Mulai Mendunia, Ganjar Ingin Ada Kolaborasi Artis Mancanegara