“(Penanganan dari dokter) misalnya krioterapi supaya peradangannya berkurang. Ketika untuk lari sakit, kami kasih latihan sepeda supaya kardionya tetap terjaga tapi risiko cederanya tidak berlebihan. Ada juga latihan kekuatan otot, dikuatkan otot-otot yang lemah supaya dia (pelari) bisa kembali berlari,” terangnya.
Sebelum mempersiapkan latihan menuju kompetisi, Andi juga menyarankan agar pelari memastikan dan bertanya kepada diri sendiri, apakah dirinya benar-benar berada dalam kondisi sehat dan bugar.
Menurutnya, kondisi tubuh yang sehat merupakan hal yang paling penting untuk dipastikan terlebih dahulu sehingga di kemudian hari pelari bisa mencetak personal best atau capaian waktu terbaik dalam lari jarak tertentu.
“Yang paling penting kita sehat dulu, baru kita bisa personal best. Sama juga dengan atlet. Atlet itu yang penting sehat, baru dia bisa juara. Kalau tidak sehat, bagaimana mau juara,” katanya.
Baca Juga:Belum Kebagian Menit Bermain, Reky Rahayu Bakal Debut di Laga Persib vs Rans Nusantara FC?