SuaraJawaTengah.id - Penemuan jasad dan motor terbakar di Kota Semarang pada Jumat (9/9/2022) masih menjadi misteri. Apalagi jasad ditemukan sudah hangus terbakar.
Namun demikian, dugaan identitas jasad yang terbakar itu mengarah ke Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkot Semarang bernama Paulus Iwan Boedi Prasetyo yang dinyatakan hilang dalam dua pekan terakhir.
Paulus Iwan Boedi yang merupakan PNS di Bapenda Kota Semarang itu disebut-sebut sebagai saksi kunci kasus dugaan korupsi. Pihak Pemkot Semarang pun masih menunggu kepastian jasad yang terbakar tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan pihaknya baru mendapatkan kabar terkait dugaan penemuan jasad Iwan Boedi dari Kepala Bapenda Kota Semarang, Indriyasari.
Baca Juga:Temuan Jasad dan Motor Terbakar, Ada Kemungkinan PNS Pemkot Semarang yang Hilang
Namun mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) ini belum bisa memastikan apakah sosok jasad menurut informasi tidak utuh ini merupakan pegawai Bapenda.
"Kita belum bisa memastikan 100 persen. Kepolisian masih bekerja dan memastikan bahwa sosok jasad yang ditemukan ini benar-benar mas Iwan," katanya pada Jumat Sore (9/9/2022).
Iswar menerangkan secara kasar, memang sepeda motor yang terbakar bersama penemuan jasad itu sesuai dengan kendaraan dinas yang digunakan Iwan Boedi.
"Mulai plat nomor, nomor rangka, dan name tag Iwan juga ditemukan. Secara pasti kita tunggu keterangan polisi mungkin lewat tes DNA,"jelasnya.
Disinggung menghilangnya Iwan Boedi, apakah berhubungan dengan dugaan korupsi penyelewengan aset, dan akan dimintai keterangan Polda Jateng sehari sebelum pemeriksaan.
Baca Juga:Waduh! Polisi Temukan Jasad dan Motor Terbakar di Kawasan Marina Semarang
Iswar menerangkan jika pihaknya belum mendalami secara detail dugaan tersebut. Namun sepengetahuannya, kejadian itu diperkirakan terjadi pada tahun 2010.
"Memang pernah dianggarkan DPKAD untuk PSU dari BSB sebesar kurang lebih Rp 3 miliar. Namun anggarannya ini hanya digunakan untuk honor tim dan tidak digunakan semua," tuturnya.
"Dugaan atau letak korupsinya dimana kan masih pendalaman. Apakah Iwan hilang terkait itu kita juga belum mendapatkan kepastian," tambahnya.
Menurut Iswar, sebelum menghilang, Iwan diundang sebagai saksi. Intinya pihaknya menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian yang akan melakukan pendalaman.
"Apakah ada hubungannya Iwan menghilang karena kasus itu dan temuan jasad tadi kita belum tahu dan kita serahkan ke kepolisian," tegasnya.
Iswar menghimbau, kepada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang untuk berhati-hati dalam bekerja dan harus sesuai dengan koridor yang diatur dalam perundang-undangan.
"Saya berpikir, kalau kerjanya positif dapat nilai dari masyarakat ya positif juga. Bekerja apa adanya, komunikasi secara terbuka terhadap masyarakat. ASN sekarang kan sudah enak, sudah lengkap semua, bahkan sisi tunjangan pun juga oke," pungkasnya.