“Biasanya kalau nglarung pusaka itu kan hal tabu. Jadi nggak datang bareng-bareng, mungkin hanya sendirian. Kebanyakan bukan orang lokal sini,” paparnya.
Warga sekitar yang kerap mencari ikan di lokasi tempuran Elo dan Progo sering menemukan keris atau benda pusaka lainnya yang dilarung.
Tempuran Elo dan Progo menjadi spot favorit para pencari ikan. Hewan air tawar jenis tombro, beong, dan bulus masih bisa ditemukan di sini.
Sayang jumlah ikan di lokasi ini banyak berkurang karena pendangkalan sungai. Lumpur dan tanah yang terbawa arus akibat penambangan batu dan pasir di hulu sungai mengendap di delta tempuran.
Baca Juga:Perjalanan Spiritual Nita Gunawan, Diusir dari Rumah karena Pindah Agama
“Masih ada bulus yang panjangnya lebih dari 1 meter. Terkenal di sini tombronya. Sekarang mungkin agak jarang karena banyaknya endapan itu. Dangkal sungainya,” tegasnya.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi