SuaraJawaTengah.id - Baru-baru ini hacker Bjorka mengungkapkan alasannya menyerang dan membocorkan sejumlah data milik pejabat negara.
Seperti diketahui Bjorka sukses membobol data pribadi milik Johny G. Plate, Erick Thohir, Puan Maharani, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Mahfud MD.
Dibalik aksinya membobol data pribadi para pejabat tersebut. Bjorka ingin menyuarakan ketidak adilan yang masih terjadi di Indonesia.
"Hallo Indonesia, kami anonymous. Sudah tiba waktunya melindungi rakyat Indonesia, saudara-saudara tanah air kita," kata Bjorka dikutip akun TikTok @punyasaya244 pada Jumat (16/9/2022).
"Sudah tiba waktunya kita menyuarakan hak-hak kita, keadialan, kebebasan berbicara," tambahnya.
Kemudian ia membeberkan bahwa Bjorka merupakan komunitas yang bertujuan untuk mengkritisi kinerja pemerintah.
"Bjorka bukanlah nama, bukan seseorang. Bjorka adalah nama sebuah gerakan peretasan atau serangan cyber. Nama Bjorka mewakili rakyat Indonesia, rakyat-rakyat yang tidak mendapat keadilan," ungkapnya.
Bjora meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan aksinya. Sebab ia tidak akan menjual data-data yang sudah dibobol ke siapa pun.
"Jangan panik, kami meretas atau mencuri data pribadi presiden dan rakyat Indonesia. Tapi kami tidak akan menjual data tersebut," pinta Bjorka.
Baca Juga:Polisi Jelaskan Peran Pemuda asal Madiun yang Jadi Tersangka dalam Kasus Bjorka
"Bjorka ada karena pancasila, Bjorka meretas karena pancasila tidak dibuktikan," lanjutnya.
- 1
- 2