Mantap! ASN Jateng Borong Hasil Pertanian

Untuk melindungi petani, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tmenginiasi langkah penyerapan produk tani, oleh ASN pemprov setempat

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 06 Oktober 2022 | 20:39 WIB
Mantap! ASN Jateng Borong Hasil Pertanian
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menginiasi langkah penyerapan produk tani, oleh ASN pemprov setempat. [Dok Pemprov Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah menginiasi langkah penyerapan produk tani, oleh ASN pemprov setempat. Hal itu untuk melindungi petani seiring komoditas pangan yang bergejolak (volatile food).

Langkah Ganjar tersebut mendapat sambutan hangat dari petani setempat. Sebab, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memborong produk pertanian berupa kubis, telur, dan tomat.

Data Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jateng mencatat, pada bulan Oktober hingga hari ini, Kamis (6/10/2022) jumlah komoditas yang diborong ASN meliputi 8.485 kg telur, tomat 9.463 kg, dan kubis 16.852 kg.

Dishanpan mendistribusikan komoditas tersebut dalam bentuk satu paket. Sampai hari ini terkumpul 8.183 paket. Yang mana, paket tersebut dikirim ke OPD atau instansi mulai Kamis ini. Baik di dalam Kota Semarang, maupun ke luar daerah mulai dari daerah arah Rembang, arah Solo, arah Kebumen, arah Pekalongan, arah Banjarnegara, dan arah Cilacap.

Baca Juga:Hasil Pendataan Tenaga Honorer, Ini Jumlah yang Dihimpun KemenPANRB

Petani asal Kabupaten Pekalongan, Wahzuri tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya. Sebab produk telurnya dibeli dengan harga yang tinggi oleh pemprov. Yaitu di atas harga pasaran, sehingga menguntungkan petani. Menurutnya, pemprov memborong telur peternak lokal dengan harga Rp 25 ribu per kg. Harga tersebut di atas harga pasaran Rp 21 ribu per kg.

"Adanya program ini (ASN dan BUMD bantu petani), saya kira sangat membantu bagi saya dan kelompok peternak telur. Karena adanya kegiatan ini harga telur bisa naik. Kan harga di pasaran masih rendah, turun. Dengan adanya program ini, harga lebih tinggi dari pasaran. Harga di pasaran kemarin Rp 21.400. Alhamdulilah di sini (dibeli pemprov) lebih dari cukup, Rp 25ribu per kg. Alhamdulillah, sangat menolong, terbantu sekali," kata Wahzuri saat mengedrop telur di kantor Dishanpan Jateng.

Pria yang mewakili Kelompok Tani Budi Doyo, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan ini menambahkan, harga Rp 25 ribu per kg sangat menguntungkan. Karena peternak bisa kembali beternak dengan lancar.

"Alhamdulilah sangat membantu, kalau bisa kirimnya ke sini terus, walaupun jaraknya jauh, harganya bisa untuk putaran operasional di kandang. Ini saya kirim 1 ton telur," ujarnya dengan nada riang.

Tak jauh beda disampaikan petani asal Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jumali. Dengan adanya pembelian dari Pemprov Jateng dengan harga di atas pasaran membuat petani senang.

Baca Juga:Bukan CPNS 2022/2023, Seleksi Pegawai Pemerintah Fokus Lewat Jalur Ini

"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pak Ganjar karena sudah membantu peternak di wilayah Sukorejo dan sudah membeli dengan harga di atas rata-rata. Dari kami selaku peternak memohon harga terus seperti ini," kata dia.

Kepala Dishanpan Jateng Dyah Lukisari mengatakan, kegiatan membantu petani muncul sebagai bentuk kepedulian. Sebab, dengan harga komoditas di produsen yang rendah mengakibatkan petani merugi. Maka gerakan ASN membantu petani pun muncul.

Dengan harga yang rendah itu, petani protes karena rugi dan tidak balik modal. Mereka bahkan sempat emoh untuk memanen. Hal itu mengancam hilangnya pangan di hulu.

"Eman-eman siap dikonsumsi kok enggak dikonsumsi. Maka, kita pun bikin gerakan ASN berbagi. Satu sisi, barang itu diambil ASN tidak harus dikonsumsi tapi disumbangkan ke panti-panti. Seperti yang dilakukan bapak Wagub Jateng ( Taj Yasin Maimoen)," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak