SuaraJawaTengah.id - Aksi terpuji dilakukan salah satu calon kepala desa (Cakades) Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Sri Joko Triyono.
Betapa tidak, Sri Joko tetap melakukan perbaikan rumah warga Desa Margosari bernama karim yang kondisinya nyaris ambruk, meski kalah dalam Pilkades sebelumnya.
Tidak ada kekecewaan kepada pendukungnya yang tidak bisa mengantarkannya menjadi kepala desa. Dengan gotong royong, rumah Karim diperbaiki bagian dapurnya.
"Saat saya keliling memperkenalkan diri ke warga sebelum pemilihan kepala desa, melihat kondisi rumah Karim sudah membahayakan. Bagian belakang rumah yang digunakan untuk dapur kayunya sudah lapuk dan nyaris ambruk," ungkap Sri Joko dilansir dari Ayosemarang.com--jaringan Suara.com, Minggu (23/10/2022).
Baca Juga:Adik Sepupu Gus Baha Menangkan Pilkades Tanpa Politik Uang, Warga: Duit Ora Payu
Sri Joko Triyono mengaku, meski dirinya tidak menang dalam Pilkades Margosari tetapi sudah ada niat saat berkeliling melihat ada warga yang membutuhkan harus dibantu.
"Jangan sampai niat membantu hanya setelah jadi saja, ketika kalah maka akan diurungkan. Saya sudah niat jadi atau tidak jadi rumah Karim harus diperbaiki," imbuhnya.
Ia ingin mencontohkan kepada semua orang bahwa kepedulian kepada orang lain didasari dari niat baik bukan karena sesuatu.
"Jangan sampai kita abai dengan kondisi di sekitar kita, harapannya ada pihak lain yang ikut peduli sehingga terketuk hatinya untuk membantu merehab bagian depan rumah Karim yang juga kondisinya sangat memprihatinkan," ujar dia.
Sementara bagi Karim tidak pernah menyangka akan mendapat bantuan bedah rumah dari Sri Joko Triyono yang justru kalah dalam Pilkades lalu.
Baca Juga:Polres Wonosobo Mulai Petakan Wilayah Rawan pada Pilkades Serentak Oktober 2022
"Senang juga bisa dibantu oleh pak Joko yang sebelumnya melihat rumah saya nyaris ambruk," tuturnya singkat.
Apa yang dilakukan Sri Joko Triyono patut diacungi jempol karena kekalahan dalam kompetisi dan Pilkades tidak membuatnya kecewa kepada pendukungnya. Tetapi kepedulian dengan orang yang membutuhkan tidak memandang apapun karena berasal dari hati.