Mengenal Tanam Padi dengan Sistem Tanam Sawur

Sistem tanam sawur disebutkan berbeda dengan sistem tanam padi pada umumnya.

Siswanto
Kamis, 10 November 2022 | 11:33 WIB
Mengenal Tanam Padi dengan Sistem Tanam Sawur
Sawah [elements.envato]

SuaraJawaTengah.id - Petani Dusun Temas, Desa Compreng, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, memilih menanam padi dengan sistem tanam sawur pada masa tanam di musim penghujan.

Bloktuban menulis sebuah berita hasil wawancara mereka dengan petani untuk menjelaskan sistem tanam sawur kepada pembaca. 

Sistem tanam sawur berbeda dengan sistem tanam padi pada umumnya.

Tanam padi umumnya memerlukan banyak orang, mulai dari mencabut bibit padi yang sudah berumur tiga minggu (ndaut), kemudian membutuhkan tenaga untuk menandur.

Baca Juga:3 Metode Menanam Padi yang Benar, Mana yang Tidak Mudah Kena Hama?

Berbeda halnya dengan sistem tanam sawur yang disebut lebih mudah dan ringan tenaga dan biaya.

“Sistem tanam ini cukup mudah karena tinggal menebar biji padi kering dan cukup satu orang saja,” kata Salim (58), seorang petani.

Biasanya petani Dusun Temas setelah panen raya sekitar bulan Agustus, langsung membajak sawah mereka dan selanjutnya menanam padi dengan menggunakan sistem sawur.

Alasan mereka langsung membajak sawah biasanya karena banyak benih padi yang jatuh dari mesin panen padi (combine). Jadi nantinya penyawuran bibit tidak perlu banyak-banyak. Akan tetapi ada juga petani yang tidak langsung membahak sawah karena menunggu giliran irigasi air, serta memberi jeda pada tanah agar padi lebih subur.

“Untuk waktu penyawuran berbeda-beda setiap petani tergantung orangnya maunya kapan,” kata dia.

Baca Juga:Usai Cemberut Saat Membagikan Kaos, Puan Maharani Kini Dikritik Soal Gaya Menanam Padi

Cara tanam menggunakan sistem sawur juga cukup mudah. Setelah sawah dibajak, benih padi disawur dengan merata.

Dalam satu hektare lahan biasanya cukup bibit padi 60 kilogram saja. Karena sudah ada padi yang terjatuh dari combie. Namun ini bukan patokan tergantung petaninya dan juga kondisinya.

Setelah disawur nantinya bibit tersebut akan diratakan lagi oleh traktor agar bibit terpendam dalam tanah. Tujuannya agar akar padi bisa lebih kuat saat musim penghujan dan tidak roboh saat kena angin.

Setelah selesai tanah sawah akan dibiarkan mengering agar bibir tadi tidak busuk dan bisa tumbuh. Setelah padi tumbuh sekitar 5 sampai 7 sentimeter, baru sawah akan diisi air dan dipupuk untuk perawatan lebih lanjut.

Sistem ini telah digunakan masyarakat beberap ataun belakangan ini, tapi selama itu hanya saat musim tanam rendeng (musim penghujan) saja menggunakan sistem ini dikarenakan biayanya yang lebih ringan.

Salim menambahkan untuk hasil panen tak bisa diperkirakan karena bisa lebih bagus, bisa sama saja bisa di bawah daripada tanam padi biasanya. Dan untuk waktu panen dari penyawuran sampai panen, diperkirakan 4 bulanan dan juga tergantung bibit padi yang dipakai.

News

Terkini

Lorin Solo Hotel bisa menjadi pilihanmu.

Lifestyle | 10:44 WIB

25 mahasiswa terpilih sebagai penerima manfaat Beasiswa Prasejahtera Berprestasi (BEST), serta berhak mengikuti program bootcamp PT Semen Gresik

News | 09:00 WIB

Tanah longsor terjadi diJalan nasional Yogyakarta-Semarang di Dusun Demangan, Desa Pingit, Pringsurat, Kabupaten Temanggung

News | 03:15 WIB

Nama bakal calon Presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 terus dibahas. Ganjar disebut tokoh yang bisa meneruskan program Presiden Jokowi

News | 14:51 WIB

Akses jalan menuju tambang quarry di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo dilanda banjir. Sebanyak 3 rumah dan 1 musholah terdampak.

News | 14:37 WIB

Ledakan hebat terjadi di sebuah rumah di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (26/3/2023) malam.

News | 12:32 WIB

Ganjar Pranowo ikut sibuk menolak tim nasional Israel yang ikut berlaga pada Piala Dunia U-20 di Indonesia, tepatnya di Kota Solo pada Mei hinga Juni 2023 nanti

News | 11:38 WIB

Di bawah ini ada jadwal imsakiyah dan salat di Kota Semarang dan sekitarnya untuk hari Senin, 27 Maret 2023

News | 21:05 WIB

Di bawah ini ada jadwal azan magrib atau waktu buka puasa di Kota Semarang dan sekitarnya untuk hari ini, 26 Maret 2023

News | 15:55 WIB

PSIS Semarang akan melakoni laga tandang melawan Barito Putera di Stadion Demang Lehman pada Minggu (26/3/2023)

News | 09:00 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setuju dengan larangan buka puasa bersama bagi pejabat maupun Aparatur Sipil Negara (ASN)

News | 07:10 WIB

BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas layanan kepada peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

News | 05:25 WIB

Pertumbuhan ekonomi harus berlangsung secara menyeluruh dan sampai ke dasar. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas pengelolaan UMKM

News | 05:09 WIB

DPRD Jateng meminta pihak kepolisian, dari Polda beserta kepolisian di 35 kabupaten/kota untuk meningkatkan keamanan di bulan suci Ramadan 2023

News | 15:20 WIB

Proses pemerataan jaringan 4G/LTE Telkomsel ini merupakan kelanjutan yang sudah dimulai sejak Maret 2022

News | 15:11 WIB
Tampilkan lebih banyak