Umat Buddha Gelar "Santutthicitta" di Candi Borobudur, Ternyata Ini Maknanya

Kegiatan itu sebagai wujud syukur umat Buddha atas pencanangan Candi Borobudur sebagai tempat peribadatan.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 20 November 2022 | 15:50 WIB
Umat Buddha Gelar "Santutthicitta" di Candi Borobudur, Ternyata Ini Maknanya
Para biksu dan umat Buddha melakukan doa bersama di pelataran Candi Borobudur. [ANTARA/Heru Suyitno]

Ditthisampanno menuturkan selama ini upacara keagamaan yang diselenggarakan di Borobudur hanya Waisak dan Asada, dengan ditetapkannya Borobudur sebagai pusat ibadah agama Buddha Indonesia dan dunia, nanti upacara yang dilaksanakan di Borobudur selain Waisak juga ada katina, Magapuja dan lainnya.

"Jadi intinya bahwa pemerintah memberikan ruang dan akan kami manfaatkan sebaik-baiknya sebagai atraksi wisata, dengan adanya banyak kegiatan itu banyak wisatawan yang datang ke sini. Saya kira akan menambah devisa bagi pariwisata Indonesia," katanya.

Menurut dia doa bersama sebagai wujud rasa syukur bahwa pemerintah mendorong umat Buddha dan juga pencanangan Borobudur sebagai tempat peribadatan atau peziarahan bagi umat Buddha sehingga umat Buddha bisa berekspresi melaksanakan praktik kegiatan di sini.

"Bahkan kemarin dari Balai Konservasi Borobudur sudah memberikan spot-spot di Bukit Jaten untuk kami mengadakan kegiatan ritual. Ini sebagai dukungan bahwa nanti setiap hari itu ada umat Buddha akan sembahyang tetapi tidak sembarang tempat karena ada wisatawan yang lain," katanya.

Baca Juga:Denting Suara Genta Di Nusa Dua Dibunyikan Ribuan Pemangku Se-Bali Doakan KTT G20

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini