Pilpres 2024: Prabowo dan Muhaimin Punya Hak Memutuskan, Tapi Juga Punya Hak Memveto Nama yang Diajukan

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani merespons wacana PKB untuk membuka peluang komposisi calon presiden dan calon wakil presiden baru.

Siswanto
Selasa, 22 November 2022 | 07:15 WIB
Pilpres 2024: Prabowo dan Muhaimin Punya Hak Memutuskan, Tapi Juga Punya Hak Memveto Nama yang Diajukan
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra) Prabowo Subinato (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) menyapa awak media usai mendaftarkan partainya masing-masing sebagai Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJawaTengah.id - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani merespons wacana PKB untuk membuka peluang komposisi calon presiden dan calon wakil presiden baru.

Muzani mengatakan Prabowo Subianto merupakan calon presiden yang diusung Partai Gerindra, sedangkan Muhaimin Iskandar merupakan calon presiden yang dijagokan PKB.

"Cuma untuk diketahui bahwa Gerindra dan PKB sekarang telah mengikrarkan diri dalam sebuah perjanjian kerja sama politik 2024 yang itu dideklarasikan tanggal 13 Agustus 2022 yang lalu sehingga perjanjian koalisi ini mengikat satu sama lain," ujar Muzani kepada jurnalis, baru-baru ini.

Muzani mengatakan sampai sekarang koalisi Gerindra dan PKB belum menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung di pemilu 2024.

Baca Juga:Tegas, Jokowi Wanti-wanti Kandidat Capres 2024 Tak Bawa Politik SARA: Sangat Berbahaya

"Pasangan calon presiden dari gabungan Partai Gerindra dan PKB sampai sekarang belum ditetapkan. Apalagi pasangan calon wakil presiden," kata Muzani.

Muzani mengatakan nanti Prabowo dan Muhaimin yang akan memutuskan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Keduanya punya hak untuk memutuskan, tapi juga punya hak untuk memveto setiap nama yang diajukan," kata Muzani.

Untuk saat ini, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden belum ditetapkan.

"Ya waktu tentu saja berjalan. Nanti akan sama-sama kita ikuti dengan siapa Pak Prabowo akan menjadi presiden, dengan siapa nanti Pak Prabowo akan berpasangan dalam hal memilih wakil presiden," kata Muzani.

Baca Juga:Menhan Austin Akhiri Kunjungan ke Indonesia Usai Bertemu Menhan Prabowo dan Panglima TNI Andika

Peluang komposisi baru

PKB membuka peluang untuk membentuk komposisi baru jika Prabowo Subianto memilih berpasangan dengan Ganjar Pranowo di pemilihan presiden 2024.

"Saya bikin komposisi lain (jika Prabowo berduet dengan Ganjar)," kata Muhaimin Iskandar di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2022).

PKB dan Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo merupakan mitra koalisi. Meskipun mereka telah berkoalisi, sejauh ini mereka belum menyepakati siapa yang akan diusung menjadi calon presiden dan calon wakil presiden.

Muhaimin belum menjelaskan lebih jauh mengenai komposisi baru yang akan dia bentuk jika Prabowo memilih pasangan lain, termasuk apakah PKB akan keluar dari koalisi bersama Gerindra.

"Rahasia. Kita bikin komposisi baru," kata Muhaimin. "Kita lihat nanti."

Sampai sejauh ini, kedua partai belum menemukan titik temu mengenai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Partai Gerindra masih menginginkan Prabowo yang menjadi calon presiden, demikian pula PKB masih ngotot untuk mengusung Muhaimin.

Muhaimin mengatakan bahwa dia mendapatkan mandat dari muktamar PKB untuk menjadi calon presiden. "Bukan cawapres," kata dia.

Dia mengakui penentuan calon presiden menjadi salah satu alasan koalisi PKB dan Gerindra belum mengumumkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Tetapi kedua partai sepakat untuk terus berkomunikasi hingga mencapai titik temu.

"Ya pokoknya kita harus menentuka pilihan di momentum yang tepat dan diskusinya belum tuntas. Kita internal berdua belum sepakat untuk satu nama capres," kata Muhaimin. [rangkuman laporan Suara.com]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak