Tapi dia mengakui warga tidak begitu mencampuri urusan pribadi sehingga tidak begitu mengetahui kondisi sebenarnya keluarga Abas Ashar. "Untuk lingkungan sini kalau privasi masing-masing, tapi untuk sosial bagus."
Seperti diberitakan sebelumnya, kepada polisi tersangka DD mengaku membunuh kedua orang tua dan kakaknya karena sakit hati harus menanggung kebutuhan hidup keluarga. Dia juga keberatan dibebani membayar utang yang habis dipakai untuk berobat orang tua.
Korban semakin sakit hati karena kakaknya, Dea Khairunisa tidak dibebani tanggung jawab yang sama untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Dea Khairunisa saat ini menganggur yang sebelumnya sempat bekerja pada salah satu bank di Jawa Tengah sebagai karyawan kontrak.
Gelap mata tersangka DD kemudian meracun ayahnya Abas Ashar, ibunya Heri Riyani, dan kakaknya Dea Khairunisa menggunakan racun arsenik. Dia mencampur racun ke dalam teh dan kopi yang diminum para korban.
Baca Juga:Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang, Tersangka Sakit Hati Jadi Tumpuan Beban Orangtua
Korban ditemukan tewas di rumahnya sekitar pukul 07.30 WIB di Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenana, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022).
Kontributor : Angga Haksoro Ardi