SuaraJawaTengah.id - Siapa sangka anggota kepolisian dipercaya oleh keluarga Presiden Joko Widodo menjadi kusir kereta kencana yang akan membawa kedua mempelai Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Adalah Aiptu Warsito yang sehari-hari bertugas menjadi Bhabinkamtibmas di wilayah Polsek Kesugihan, Polresta Cilacap.
Momen langka karena terlibat secara langsung dalam acara besar tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Warsito. Namun kecintaannya pada kuda dan delman sudah muncul saat ia kecil di tempat kelahirannya di Dusun Sojiwan, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
"Jadi kebiasaan merawat kuda merupakan turunan dari orangtua saya. Kebetulan keluarga besar saya suka berkuda dan dipercaya oleh Pak Jokowi jaman jadi walikota," katanya kepada Suarajawatengah.id, Kamis (8/12/2022).
Baca Juga:Gibran Rakabuming Minta Maaf Soal Pernikahan Kaesang ke Warga Net, Ada Apa ?
Meski saat ini ia berdinas di Kabupaten Cilacap, Mas Ngabehi Mujiono Prasetyo yang merupakan adiknya masih aktif menjadi abdi dalem di Keraton Solo. Dirinyalah yang mempercayakan kepada Warsito untuk menjadi kusir yang membawa mempelai Kaesang dan Erina.
"Awalnya saya dengan Mujiono Prasetyo masih saudara. Kebetulan dia adik saya dan Pak Jokowi sejak jadi walikota sampai sekarang kalau ada event atau acara yang memakai kereta berkuda menunjuk kami. Dan kali ini saya yang dipercaya menjadi kusir dalam kirab tersebut ataupun menyiapkan kuda dan keretanya," jelasnya.
Alasan Warsito ditunjuk karena dirinya dinilai bisa menarik 6 kuda sekaligus. Perlu keahlian dan ketenangan mengendalikan 6 kuda dalam satu tali kekang. Tidak semua kusir bisa.
"Jarang yang bisa. Jadi kita harus bisa bersatu antara kuda satu dengan yang lain. Karena itu tarik enam jadi kita pasangkan yang sekiranya kuda itu tidak punya kenakalan satu sama lain. Karena ibarat manusia enam kuda ini harus bersatu. Jadi kebetulan saya bisa untuk menguasai itu," terangnya.
Ini bukan kali pertama ia terlibat dalam acara besar sebagai kusir. Sebelumnya sejak pak Jokowi menikahkan anak sulungnya Gibran Rakabuming, dirinya terlibat meski tidak secara langsung.
Baca Juga:Gus Miftah Diundang Ke Pernikahan Kaesang Erina: Posisi Saya Masih di Eropa
"Waktu mas Gibran yang jadi kusir adik saya. Saat itu saya hanya terlibat dalam iringan saja," ungkapnya.
Selain itu ia juga pernah terlibat menjadi kusir dalam festival Keraton Nusantara baik di Jogja maupun Solo. Pengabdiannya kepada masyarakat sebagai polisi tak membuat kecintaannya kepada kuda hilang.
Dalam waktu luangnya, ia masih menyempatkan mengurus 1 kuda milik pribadi yang dipelihara di kediamannya, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap. Bahkan kegiatan sambilannya mengasuh kuda didukung penuh oleh Kapolresta Cilacap.
Bapak dari dua anak ini mengaku tak sedikitpun merasa gugup meski membawa anak nomor 1 di Indonesia saat ini.
"Perasaan saya ya Alhamdulillah tidak gugup. Awal-awal dahulu ya namanya manusia sempat gugup. Tapi kesini sudah terbiasa dari pengalaman event yang lalu," ujarnya.
Untuk kesiapan acara kirab pada akhir minggu ini, menurutnya sudah berlangsung sejak satu bulan lalu. Mulai dari kesiapan kuda, kebersihan kereta, pakaian kuda dan lain sebagainya.
"Jadi saat dipakai sudah siap semua. Saya besok rencananya mengenakan pakaian adat Jawa. Apapun yang diperintahkan panitia kami siap," tuturnya.
Sedangkan untuk jenis kuda yang digunakan pada saat kirab adalah KPI atau Kuda Pacu Indonesia. Kuda tersebut merupakan keturunan campuran antara Indonesia dengan luar.
"Itu kuda milik keluarga kami. Karena saya aslinya Prambanan tapi waktu kecil hidup di Solo," tambahnya.
Menurut Warsito dalam acara pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina gudono akan disiapkan 12 kereta kuda untuk acara kirab tasyakuran. Dimana 1 kereta kuda untuk pengantin akan ditarik oleh enam ekor kuda dan yang sebelas kereta masing akan ditarik oleh dua ekor kuda.
"Kalau rute kirab rencananya sejauh 2 km. Start dari Loji Gandrung sampai Mangkunegaran pada tanggal 11 Desember. Saya berangkat rencana hari jumat pagi," tutup lulusan SPN Banyubiru Ambarawa tahun 1996 ini.
Kontributor : Anang Firmansyah