SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menjadwalkan penuntasan target dan pekerjaan rumah (PR) Pemprov Jawa Tengah harus selesai pada 2023. Target yang harus tuntas di Jateng itu meliputi penanggulangan bencana alam, sistem transportasi, distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan pangan.
Persoalan itu sedang dikebut penyelesaiannya oleh Pemprov Jateng beserta seluruh jajaran forkopimda di kabupaten dan kota. Selain itu, peningkatan di berbagai sektor juga masih terus diupayakan seperti perekonomian, pendidikan dan kesehatan.
"Kita tidak bisa jalan santai, tapi kita harus lari kencang. Maka besok, hari pertama kita bekerja di tahun 2023, maka transportasi, distribusi BBM, pangan dan sebagainya besok pagi kita akan koordinasi dengan forkopimda untuk antisipasi banyak hal. Pertama, terkait banjir; kedua, kondisi ekonomi," kata Ganjar di Puri Gedeh, Kota Semarang, dikutip Selasa (3/1/2023).
Ganjar menjelaskan, telah banyak pengalaman yang ada di Jateng terkait koordinasi dan kolaborasi yang adaptif antara satu pihak dengan pihak lainnya.
Baca Juga:Keren! Jateng Jadi Provinsi Pertama yang Punya Pusat Data Center di Indonesia
"Sehingga, 2023 menjadi tahun yang mesti kita respons dengan bijak, mesti lebih cerdas, lebih kolaboratif karena data sainsnya ada, maka hari ini semua dituntut mengerahkan pengetahuan yang dimiliki," ujar Ganjar.
Hal itu, menurut Ganjar, telah tercermin dari beberapa upaya koordinasi yang dilakukan. Ganjar mencontohkan kerja sama yang terjalin antar pihaknya dengan BMKG dan PT KAI dalam mengatasi banjir di Kota Semarang, terutama banjir di Stasiun Semarang Tawang yang berhasil surut dalam kurun waktu yang singkat.
Menurutnya, itu adalah salah satu contoh keberhasilan kolaborasi antara seluruh pihak yang akan terus ditingkatkan oleh Ganjar. Pengalaman tersebut juga dijadikan pembelajaran sebagai upaya pencapaian target-target di tahun 2023 ini.
"Kemarin kita koordinasi dengan sangat cepat dengan BMKG maka hari ini ada tujuh rekayasa cuaca yang alhamdulillah hasilnya baik," tuturnya.
"Lalu kita mencoba membantu menyelesaikan sistem transportasi, alhamdulillah PT KAI dengan berbagai problem yang muncul memiliki berbagai alternatif termasuk menggunakan beragam teknis perkeretapian," katanya.