Delia Yuniar, Pemilik Usaha Batik Smile Semarang yang Juga Seorang Mahasiswa Binus Business School

Saat ini, Batik Smile Semarang sudah bisa menerima pesanan dalam jumlah besar.

Fabiola Febrinastri
Selasa, 31 Januari 2023 | 09:45 WIB
Delia Yuniar, Pemilik Usaha Batik Smile Semarang yang Juga Seorang Mahasiswa Binus Business School
Delia Yuniar, pemilik Batik Smile Semarang yang saat ini sedang menempuh studi di Binus Business School program MM Blended Learning. (Dok: Dais Agency)

SuaraJawaTengah.id - Delia Yuniar adalah seorang mahasiswa S-2 Binus Business School jurusan Business Management yang mengambil program MM Blended Learning. Alhasil, Delia bisa melanjutkan studi pascasarjana sambil mengurus usaha batiknya di saat yang bersamaan. Penasaran dengan perjalanan Delia dalam mengembangkan bisnis yang telah dimulainya sejak 2007 ini? Simak artikel ini sampai tuntas, ya!

Awali Bisnis Fashion dari Orang Tua

Seperti yang disebutkan di atas, Delia Yuniar telah terjun ke dunia bisnis fashion sejak tahun 2007, ketika orang tuanya membuka bisnis trend fashion di Bandung. Karena bisnis yang digeluti orang tuanya cenderung memasarkan fashion sesuai tren, barang yang dijual harus bisa mengikuti selera pasar saat itu dan laku terjual secepat mungkin.

Delia kemudian merasa bahwa bisnis ini tidak memiliki umur yang panjang. Pasalnya, stok barang harus bisa dijual secara cepat. Jika tidak, barang tersebut tak akan bisa laku pada tahun-tahun berikutnya. Inilah yang membuat Delia ingin meneruskan usaha orang tuanya di bidang fashion, tapi dengan jenis produk yang lebih timeless.

Baca Juga:European Union dan ASEAN Beri Beasiswa untuk Mahasiswa Binus University Lewat Program SHARE

Rintis Usaha Batik Hingga Punya 2 Outlet

Delia Yuniar mengisi sesi Knowledge Sharing Binus Business School di Anak Panah Kopi Gajah Mada Plus, Semarang. (Dok: Dais Agency)
Delia Yuniar mengisi sesi Knowledge Sharing Binus Business School di Anak Panah Kopi Gajah Mada Plus, Semarang. (Dok: Dais Agency)

Perjalanan bisnis Delia bermula ketika dirinya membuka Batik Smile Semarang yang menjual produk batik dari berbagai daerah, seperti Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Jepara, dan berbagai daerah lainnya. Berawal dari satu outlet di daerah Banyumanik, kini Delia bahkan sudah berhasil mendirikan satu outlet lagi di sekitar kawasan Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang.

Pencapaian tersebut diperoleh Delia Yuniar sebagai buah dari usaha kerasnya dalam merintis bisnis batik ini. Di awal perjalanan bisnisnya, Delia mengatakan bahwa Batik Smile Semarang hanya menerima pesanan per satuan. Namun, kini timnya sudah mampu melayani pesanan seragam dalam porsi kecil maupun besar.

Hal ini tak lain juga dipengaruhi oleh pelayanan optimal yang selalu diberikan oleh Batik Smile Semarang. Delia mengaku bahwa ia dan seluruh karyawan selalu menerapkan prinsip 3S (Senyum, Salam, Sapa) terhadap customer. Ia juga selalu melakukan kegiatan sosial, baik untuk karyawan, tetangga sekitar toko, pelanggan, sampai ke panti asuhan setempat.

Hadapi Pandemi Covid-19 dengan Aksi Sosial

Baca Juga:Berkomitmen Jadi Lembaga Pendidikan Berkualitas, Binus University Kukuhkan 6 Guru Besar

Saat pandemi Covid-19 melanda dunia, usaha Batik Smile Semarang milik Delia Yuniar pun sempat tutup selama dua minggu. Namun, tidak lama kemudian, Delia bersama karyawan Batik Smile Semarang kembali bergeliat dengan menyalurkan APD gratis ke rumah sakit yang sudah menjadi langganannya dulu.

Aksi sosial tersebut lalu disambut dengan respons positif oleh pihak rumah sakit. Akhirnya, Delia pun mulai menerima lebih banyak pesanan APD dari berbagai tempat sehingga dirinya tak perlu memecat satu pun karyawan selama masa pandemi. Hingga kini, Delia sudah membawahi sekitar 12 karyawan dan 20 penjahit.

Pentingnya Adaptasi di Dunia Bisnis

Melihat keberhasilan Batik Smile Semarang saat menghadapi pandemi Covid-19, Delia mengerti betul pentingnya beradaptasi saat berkutat di dunia bisnis. Bahkan, saat dunia sudah mulai kembali normal, Delia tetap terus beradaptasi dan tidak berhenti belajar hal baru, termasuk dalam menggencarkan aktivitas digital marketing pada bisnisnya  untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas serta memberikan kemudahan akses bagi pelanggannya.

Delia Yuniar mengisi sesi Knowledge Sharing Binus Business School di Anak Panah Kopi Gajah Mada Plus, Semarang.  (Dok: Dais Agency)
Delia Yuniar mengisi sesi Knowledge Sharing Binus Business School di Anak Panah Kopi Gajah Mada Plus, Semarang. (Dok: Dais Agency)

Delia mengaku, kini dirinya sedang berusaha memaksimalkan online shop Batik Smile Semarang, khususnya di Shopee dan Instagram. Sebelumnya, Batik Smile Semarang juga sudah membuat e-katalog dan menggunakan Moka POS untuk sistem pembayarannya. Menurut Delia, mengikuti perkembangan zaman adalah salah satu modal penting dalam berbisnis karena itu artinya bisnisnya akan terus dianggap relevan oleh masyarakat, khususnya pelanggan.

Saat ini, Batik Smile Semarang sudah bisa menerima pesanan dalam jumlah besar dengan waktu pengerjaan selama 14 hari saja. Customer juga bisa langsung datang ke lokasi Batik Smile Semarang untuk pemilihan bahan dan model sebelum akhirnya dijahit. Di sisi lain, pelanggan juga bisa menukarkan produk asal masih dalam jangka waktu tujuh hari setelah pembelian dan setruk serta tag harga tidak hilang/copot.

Keberhasilan Delia Yuniar dalam menjalankan usaha batik ini tidak lain karena dirinya memiliki bekal di bidang Bisnis Manajemen. Perjalanannya melanjutkan studi ke Binus Business School dengan mengambil program MM Blended Learning antara lain karena dirinya ingin memperoleh lebih banyak lagi koneksi, khususnya di Jakarta, tapi tetap bisa sambil mengelola bisnisnya yang berada di Banyumanik dan Semarang.

Setelah mengetahui perjalanan Delia Yuniar mengembangkan usaha batiknya sambil melanjutkan studi S-2, apakah kamu juga mulai tertarik untuk jadi Binusian? Yuk, cari tahu informasi selengkapnya terkait program MM Blended Learning yang diikuti Delia dengan cara klik di sini

Berita Terkait

Pemprov DKI Jakarta melakukan pembongkaran terhadap 22 ruko yang menyerobot bahu jalan dan menutup saluran air.

foto | 19:11 WIB

Belladonna Paramayswari atau biasa dipanggil Bella yang memiliki 4 gelar sekaligus di usianya yang masih 24 tahun.

denpasar | 06:15 WIB

Perusahaan yang efektif sejalan dengan pertumbuhan dunia usaha.

pressrelease | 19:55 WIB

Melandainya pandemi covid-19, menjadi angin segar bagi dunia bisnis, termasuk di bisnis fashion.

bisnis | 12:46 WIB

Salah satu ciri khas fashion yang tak pernah terlewatkan adalah topi.

pressrelease | 22:05 WIB

Terkini

Pertamina bakal menerapkan aturan baru kepada para konsumennya yang akan membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar pada bulan Juni 2023 mendatang

News | 15:26 WIB

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi akun media sosial penghina istrinya Selvi Ananda ke pihak kepolisian

News | 14:59 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyapa 32 bhikkhu yang melakukan ritual thudong dari Thailand ke Indonesia, di Jambu, Kabupaten Semarang, Selasa (30/5/2023)

News | 09:28 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pertumbuhan pengusaha di Indonesia masih cukup rendah, ia pun meminta HIPMI untuk ikut membantu memunculkan pengusaha baru

News | 19:16 WIB

PSIS Semarang kembali menambah pemain baru untuk kedalaman skuat jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2023/2024

News | 19:01 WIB

Bank Mandiri memiliki berbagai produk perbankan yang bisa digunakan untuk bertransaksi di kawasan Damai Indah Golf PIK Course.

News | 19:00 WIB

Calon presiden PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terkuat di dunia

News | 14:56 WIB

PT Semen Gresik sukses menjalin kerjasama dengan Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi (DEB SV) Universitas Gadjah Mada (UGM)

News | 14:43 WIB

Dalam rangka mendukung komunitas vespa, Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga hadir dalam kegiatan konvoi komunitas vespa bertajuk MyPertamina Solo Mods Mayday

News | 08:43 WIB

Pasangan suami istri penjual ikan asin asal Banjarnegara akan berangkat Haji tahun ini, puluhan tahun mereka menabung dari hasil jualan ikan asin

News | 15:09 WIB

Kota Lama kini menjadi kawasan cagar budaya. Bangunan tua peninggalan Belanda tersebut pun menjadi lokasi favorit para wisatawan saat berkunjung ke Kota Semarang

News | 13:29 WIB

Lima calon haji dari daerah Embarkasi Solo tidak bisa berangkat ke Tanah Suci bersama kloternya karena sakit dan membutuhkan perawatan di rumah sakit

News | 13:22 WIB

PT Semen Gresik dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka mengukuhkan kerjasama di bidang Pendidikan

News | 16:25 WIB

PPIH Embarkasi Solo telah memulangkan satu calon haji asal Kabupaten Demak, Jawa Tengah

News | 10:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Heri Pudyatmoko mengajak masyarakat melakukan deteksi dini untuk mencegah dan mengendalikan penyakit tidak menular (PTM).

News | 08:23 WIB
Tampilkan lebih banyak