Masuk Hari ke-7 Lebaran, DPRD Jateng: Lestarikan Tradisi Syawalan Sebagai Kekayaan Budaya Jawa

Di Jawa Tengah, tradisi syawalan ini sudah menjadi aktivitas sakral bagi masyarakat muslim

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 28 April 2023 | 14:37 WIB
Masuk Hari ke-7 Lebaran, DPRD Jateng: Lestarikan Tradisi Syawalan Sebagai Kekayaan Budaya Jawa
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Heri Pudyatmoko. [Istimewa]

Namun di wilayah pesisir Jawa, Tradisi Syawalan juga disebut sedekah laut. Tradisi ini biasa dilakukan masyarakat pesisir Jawa misalnya di wilayah-wilayah pantai di Cilacap, Tegal, Pekalongan, Batang, Weleri, Kendal, Kaliwungu, Demak, Jepara, Kudus, Juwana, Pati, Rembang, dan sebagainya.

Ada juga yang menyebutnya tradisi kupatan. Tradisi kupatan berangkat dari upaya-upaya Walisongo memasukkan ajaran Islam. Sebab, zaman dulu orang Jawa selalu menggunakan simbol-simbol tertentu, akhirnya Walisongo memanfaatkan cara tersebut, dan kupat serta janur sebagai simbol dari rasa syukur masyarakat atas segala pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa. Bungkus ketupat yang terbuat dari anyaman daun kelapa yang masih muda ini melambangkan identitas warga pesisir yang banyak ditumbuhi oleh pohon kelapa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini