Gagal Tak Mendapatkan Tiket Konser Coldplay, Psikolog: Kembali Realistis dan Kehidupan Nyata

Konser Coldplay membuat geger pecinta musik di Indonesia. Meski baru akan digelar pada 15 November 2023 mendatang, penjualan tiketnya pun langsung ludes.

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 19 Mei 2023 | 13:36 WIB
Gagal Tak Mendapatkan Tiket Konser Coldplay, Psikolog: Kembali Realistis dan Kehidupan Nyata
Ilustrasi konser. Konser Coldplay membuat geger pecinta musik di Indonesia. Meski baru akan digelar pada 15 November 2023 mendatang, penjualan tiketnya pun langsung ludes. . (Unsplash.com/TijsVanLeur)

SuaraJawaTengah.id - Konser Coldplay membuat geger pecinta musik di Indonesia. Meski baru akan digelar pada 15 November 2023 mendatang, penjualan tiketnya pun langsung ludes. 

Namun demikian, jika tak mendapatkan tiket konser band asal Inggris itu jangan kecewa dan larut dengan gagal membelinya.  

Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis wilayah Banten Mega Tala Harimukthi mengatakan kembali realistis dapat menjadi cara mengatasi kecewa agar tak berlarut-larut karena gagal mendapatkan sesuatu yang diinginkan seperti tiket konser grup atau idola tertentu.

"Kembali realistis. Kembali ke kehidupan nyata apa yang sedang dikerjakan," kata dia melalui pesan elektroniknya kepada ANTARA, Jumat (19/5/2023).

Baca Juga:Dhena Devanka Utamakan Penuhi Kebutuhan Anak ketimbang Beli Tiket Coldplay, Sindir Jonathan Frizzy?

Mega berpendapat, kecewa karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan termasuk tiket konser grup atau idola merupakan hal wajar, namun apabila ini menjadi depresi maka sudah berlebihan.

"Kecewa karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan ini wajar. Tapi kalau sampai depresi enggak bisa dapat tiket konser rasanya ini yang agak berlebihan ya. Jadi enggak bisa realistis," tutur dia.

Mega kemudian menyebut terkait fanatik dan fanatisme. Fanatik merujuk pada personal yakni seseorang yang memiliki pemahaman berlebihan, kegemaran, kesukaan berlebihan terhadap sesuatu. Teori terdahulu berpendapat seseorang yang fanatik itu dikatakan bahkan bisa mencelakai lawannya, yang tidak sepaham dengan dia.

Sementara fanatisme adalah sebuah paham seseorang yang biasanya memiliki ketertarikan yang secara berlebihan terhadap sesuatu.

Menurut Mega, seseorang boleh saja menyukai grup musik tertentu asalkan tidak terinternalisasi ke dalam dirinya sehingga aktivitas sehari-hari tetap berjalan dan tidak mengganggu hubungan dia dengan orang lain di sekitarnya. Seseorang masih dikatakan wajar menyukai sesuatu misalnya grup musik asal negara tertentu apabila dia masih bisa membedakan mana yang realitas dan hanya sekedar kesenangan.

Baca Juga:Kisah Haru Seorang Ayah yang Berhasil Mewujudkan Impian Anaknya yang Autis Menonton Konser Coldplay

Kemudian, mengenai harga tiket konser grup yang bisa mencapai jutaan rupiah, dia berpendapat sebagian orang mungkin sudah mencapai posisi atau finansial yang mendukung sehingga bisa mampu membelinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini