SuaraJawaTengah.id - Relawan Bolone Mase bergerak untuk konsolidasi dan silaturahmi di wilayah Banyumas Raya meliputi Cilacap, Banyumas, Purbalingga dan Banjarnegara, Sabtu (22/7/2023).
Konsolidasi itu ini sekaligus mengokohkan fokus dan tujuan Relawan Bolone Mase untuk mendukung Gibran Rakabuming Raka dalam langkah politik yang akan diambil.
Acara yang berlangsung di Sentul Waterpark & Hall, Cilacap itu dihadiri oleh koordinator nasional Bolone Mase Kuat Hermawan Santoso, koordinator wilayah Cilacap Dwi Heru Suciptodan para relawan.
Kuat Hermawan Santoso mengatakan, sosok Gibran Rakabuming Raka memiliki keberanian dalam mengambil tindakan demi kepentingan masyarakat.
Baca Juga:Reaksi Gibran Bertemu Politisi Senior PDIP Panda Nababan Usai Dibilang 'Anak Ingusan'
"Dengan gaya Gibran sebagai anak muda yang apa adanya tanpa pecitraan, merubah dengan gayanya yang ‘tas tes’, menyelesaikan permasalahan dengan cepat dan mudah. Beda dengan gaya birokrat yang terbelit-belit dan bersembunyi dalam kata," kata Kuat Hrmawan.
Menurutnya banyak pemimpin yang memiliki konsep baik, sayangnya tak memiliki keberanian untuk mengeksekusi. Gaya-gaya kepemimpinan yang tangkas dan adaptif menjadi kriteria wajib untuk memimpin Bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan global yang dinamis.
Terlebih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyebut dalam kurun waktu 13 tahun ke depan, Indonesia akan sejajar dengan negara-negara maju. Untuk mencapai hal itu, dibutuhkan sosok pemimpin muda yang visioner.
Relawan Bolone Mase, tegas Kuat, hadir untuk memberi alternatif pemikiran bahwa Indonesia harus dijaga oleh para pemimpin yang amanah dan visioner seperti Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya, Gibran salah satu dari sekian anak muda yang punya visi jelas soal Indonesia 2045.
Baca Juga:Didampingi Gibran Blusukan di Pasar Citeureup Bogor, Ganjar Dapat Keluhan Harga Ayam Naik
"Apalagi 2045 Indonesia bonus demografinya adalah sedang tinggi-tingginya kalau tidak disiapkan anak-anak muda yang akan memimpin negeri ini ya akan percuma, hanya akan kembali menjadi mitos cerita soal kehebatan suatu masa lalu," Kuat melanjutkan.
- 1
- 2