SuaraJawaTengah.id - Bagi warga Kota Semarang, mungkin sudah pernah mendengar nama Oei Tiong Ham. Sosok lelaki kelahiran Semarang tanggal 19 November 1866 pernah jadi crazy rich pertama di Asia Tenggara.
Berdasarkan unggahan video di akun TikTok @elsa.novias. Diceritakan Oei Tiong Ham merupakan putra seorang pebisnis Tionghoa, Oe Tjie Sien. Dia memiliki 8 istri dan 26 anak.
Sebagian kekayaan Oei Tiong Ham didapatkan dari warisan ayahnya yang mendirikan perusahaan Kian Gwan 1863. Kemudian perusahaan itu berganti nama menjadi Oei Tiong Ham Concern.
Bisnis yang dikeloa Oei Tiong Ham sangat banyak diantaranya kopi, karet, candu, dan paling utama adalah bisnis gula. Bahkan ia mampu mengakusisi lima pabrik gula yang hampir bangkrut.
Baca Juga:Rugikan Negara Rp 5,7 Triliun, Crazy Rich Brebes Windu Aji Sutanto Ditahan Kejagung
Lambat laun, bisnis gula di zaman Hindia-Belanda sangat perkembang besat. Sehingga Oei Tiong Ham dapat julukkan "Sang Raja Gula Asia".
Masa kejayaan perusahaan Oei Tiong Ham sekitar tahun 1920an. Total kekayaan saat itu cukup mencengangkan mencapai 200 juta gulden.
Tetapi saat berada dipuncak kejayaan, Oei Tiong Ham memilih pindah ke Negara Singapura. Karena beban pajak yang dikenakan Pemerintahan Belanda sangat tinggi.
Meski berada di lingkungan baru, Oei Tiong Ham tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi. Bahkan ia berhasil menguasai seperempat wilayah disana.
Sayangnya, empat tahun kemudian Oei Tiong Ham meninggal dunia secara mendadak akibat serangan jantung.
Baca Juga:Ini Sosok Indira Ratnasari, Crazy Rich yang Gelar Pernikahan Anjing Hingga Habiskan Biaya Rp200 Juta
Sedangkan kendali atas perusahaan Oei Tiong Ham dipegang oleh salah sati putranya Oei Tjong Hauw yang juga tercatat sebagai anggota BPUPKI.
Pada tahun 1961, seluruh aset Oei Tiong Ham di Semarang disita pemerintah. Yang sekarang diakusisi oleh perusahaan BUMN PT. Rajawali Nusindo di Kawasan Industri Candi Blok 9 No 3, di Kecamatan Ngaliyan.
Sedangkan jejak peninggalan perusahaan Oei Tiong Ham Concern sampai sekarang masih dapat dijumpai di kawasan Kota Lama Semarang.
Berdasarkan situs di kemendikbud, ada tiga bangunan yang masih berdiri kokoh peninggalan Oei Tiong Ham diantaranya
eks kantor OTHC yang terletak di Jalan Kepodang No 25, di sudut pertemuan antara Jalan Kepodang dan Jalan Suari, dan di Jalan Kepodang Nomor 11-13.
Kontributor: Ikhsan