Kisah Berdirinya Suporter PSIS Semarang Panser Biru, Ternyata Lahir dari Keprihatinan Tragedi Manahan Solo

Kelompok suporter 'Panser Biru' turut mewarnai perjalanan manis dan pahitnya kiprah PSIS Semarang di kancah sepak bola Indonesia, begini kisah terbentuknya komunitas itu

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 13 September 2023 | 12:16 WIB
Kisah Berdirinya Suporter PSIS Semarang Panser Biru, Ternyata Lahir dari Keprihatinan Tragedi Manahan Solo
Suporter PSIS Semarang di Laga Perdana Kompetisi Liga 1 2022/2023 di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (24/7/2022). [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]

SuaraJawaTengah.id - Kelompok suporter 'Panser Biru' turut mewarnai perjalanan manis dan pahitnya kiprah PSIS Semarang di kancah sepak bola Indonesia.

Nama Panser Biru sendiri diambil dari kepanjangan Pasukan Suporter Semarang Biru. Selama puluhan tahun, mereka selalu setia dan loyalitas menjadi pemain kedua belas untuk mendukung perjuangan PSIS Semarang.

Meski PSIS Semarang sebagai salah satu klub tertua di Indonesia. Tetapi organisasi suporter Panser Biru baru muncul dan terbentuk pertama kali pada tanggal 25 Maret 2001.

Salah satu inisiator berdirinya Panser Biru, Benny Setiawan mengenang tercetusnya wadah bersatunya suporter PSIS Semarang berawal dari beberapa orang termasuk dirinya yang prihatin melihat klub kebanggaan Kota Lunpia terjun bebas ke divisi satu.

Baca Juga:Kronologis Kericuhan Suporter Persija Jakarta vs Persib Bandung di Kawasan Stadion Patriot Candrabhaga Usai Laga Kemarin

Perlu diketahui pada tahun 1999, PSIS Semarang berhasil menjadi kampiun juara. Namun setahun berikutnya mereka terdegradasi setelah menelan kekalahan oleh Pelita Solo di Stadion Manahan.

"Tragedi manahan jadi titik balik, masa klub ibu kota Jawa Tengah turun kasta. Kita harus bikin sesuatu untuk mengangkat spirit pemain PSIS Semarang," kata salah seorang pendiri Panser Biru, Benny Setiawan saat ditemui di daerah Mijen, Selasa (12/9).

Awal-awal merumuskan organisasi Panser Biru. Benny beserta belasan orang lainnya sering berkumpul di Gedung Berlian. Akan tetapi, mereka sempat beberapa kali diusir oleh satpam karena penampilan.

Lalu tempat berkumpul mereka pindah ke halaman Masjid Baiturrahman. Disana mereka mulai serius mendiskusikan soal nama dan organisasi yang akan dibentuk.

"Kalau PSIS Semarang berjuang sendiri tanpa dukungan suporter kan susah. Kami juga didorong simpatisan wartawan untuk bikin organisasi suporter," beber Benny.

Baca Juga:Skor Persija vs Persib Berakhir Imbang, Suporter Chaos Lempar Botol ke Pemain

Pilih Nama Panser Biru

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini