SuaraJawaTengah.id - Tahukah kamu di sudut selatan Kota Semarang tepatnya di Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati terdapat sebuah kampung mati yang sudah lama tidak berpenghuni.
Konon, berbagai sumber menyebut kampung tersebut dulunya bisa dibilang merupakan perumahan elite di tahun 1980-an. Namun warga yang tinggal disana sering diganggu atau diteror makhluk ghaib.
Disebutkan makhluk ghaib yang sering mengganggu warga dikabarkan sesosok kakek tua. Akibat gangguan mistis, warga pun merasa tak nyaman dan tidak ada warga yang bertahan lama tinggal disana.
Setelah saya ditelusuri, kampung mati di daerah Gunungpati itu bener adanya. Saya tidak kesulitan mencari keberadaan kampung itu saat bertanya ke warga setempat.
Baca Juga:Hokky Caraka Buka Peluang Tinggalkan PSS Sleman, Pindah ke PSIS Semarang?
Kampung itu berada tak jauh dari kantor Kelurahan Cepoko. Untuk menuju ke sana masih bisa diakses dengan kendaraan roda dua atau roda empat.
Setelah sampai di lokasi, saya tidak melihat adanya kehidupan di kampung yang tercatat di RT 01 RW 04. Bangunan-bangunan di kampung tersebut dibiarkan kosong dan terbengkalai.
Bahkan nggak sedikit bangunan rumah yang sudah tak utuh lantaran tergerus zaman. Ilang-ilang liar pun banyak tumbuh dan menutupi halaman rumah yang terbengkalai tersebut.
Tak jauh dari kampung mati, saya tak sengaja bertemu seorang warga yang mengaku pernah menjadi pekerja yang membangun rumah di kampung mati tersebut.
"Dulu tahun 1980an tanah seluas lima hektar dibeli orang Sampangan. Lalu dibikin perumahan dan dibangun 10 unit rumah," kata Musanusi saat ditemui Suara.com, Sabtu (14/10).
Baca Juga:Ada 4 Kasus Percobaan Bunuh Diri dalam Waktu Dua Hari, Kota Semarang Darurat Kesehatan Mental
Diceritakan Musanusi pembangunan rumah disana rampung dalam waktu satu tahun. Tapi saat itu nggak semua orang yang beli langsung nempati rumah tersebut.
Seiring berjalannya waktu, di area perumahan itu terjadi kasus perampokkan. Tapi pelaku tidak melukai pemilik rumah, hanya mengambil harta bendanya saja.
"Kejadian itu bikin orang lain takut dan akhirnya pindah. Dulu disekitar perumahan itu sepi kalau mau minta tolong pasti nggak ada yang dengar," jelasnya.
Pasca kejadian perampokkan, perumahan itu dikatakan Musanusi sempat kosong beberapa tahun. Dititik itulah mungkin area perumahan tersebut mulai diganggu hal-hal mistis terhadap warga baru yang tinggal disana.
"Makhluk-makhluk ghaib yang meneror mungkin ada setelah perumahan itu sepi sejak ada kejadian penggarongan. Entah ada yang lihat siluman macan atau apa. Tapi kadang ceritanya dibesar-besarkan," imbuhnya.
Diakui Ketua Komunitas Semarang Angker (Semarangker), Pamuji Yuono, kampung mati atau bekas perumahan banyak makhluk ghaib yang tinggal disana setelah dibiarkan terbengkalai.
"Saya sudah beberapa kali jelajah di kampung mati Cepoko. Ya, mistisnya lumayan sih," ujar Pamuji saat dikonfirmasi melalui saluran telpon.
"Biasa kalau rumah kosong terbengkalai pasti banyak bangsa jin yang tinggal disitu," tambahnya.
Disinggung soal sesosok kakek tua yang sering meneror warga. Pamuji sama sekali belum pernah melihat sesosok itu menampakkan diri saat dia bersama tim menelusuri kampung mati Cepoko.
"Banyak yang cerita tentang mitos sosok kakek tua penunggu kampung mati tersebut. Tapi beberapa kali saya jelajah kesana tidak bertemu dan tidak melihat sosok kakek tua," bebernya.
Faktor Keamanan
Disisi lain, sesepuh Kelurahan Cepoko, Suharno membantah kalau pemukiman tersebut kosong karena diganggu hal-hal mistis. Menurutnya, faktor keamanan jadi penyebab orang enggan ditinggal disana.
"Bukan karena mistis atau apa, menurut saya karena faktor keamanan saja," ucap Suharno.
Mantan ketua RW tahun 1990an ini menuturkan tak ada warga yang mengadu soal gangguan mistis. Jadi disimpulkan warga yang meninggalkan pemukiman lantaran keamanan.
"Yang saya tau banyaknya kasus pencurian. Ada saja yang dicuri misal pagar, tower dan lain-lain. Jadi bikin penghuni lama-lama nggak betah dan rumahnya dibiarkan tidak terurus," ungkap Suharno.
Sepengetahuan Suharno, rumah-rumah kosong dan terbengkalai masih dimiliki perorangan. Tapi siapa-siapanya Suharno tidak tahu-menahu.
Disinggung apakah pemukiman itu angker atau ada hal-hal mistis. Suharno justru memaparkan kayu jati yang melintang dibawah jembatan didekat pemukiman tersebut memiliki hal mistis.
"Sejak zaman saya masih kecil sampai sekarang kayu jati tidak busuk loh. Terus karena disakralkan nggak ada warga yang berani mengambil kayu jati itu," terangnya.
Konon, saat masih ada sumber mata air dan banyak ikan-ikan. Warga pernah ada yang melihat penampakkan ikan tanpa daging. Yang terlihat hanya kepala dan tulang-tulangnya saja.
"Sekarang udah nggak ada sumber mata airnya. Tapi kayu jatinya masih ada," pungkasnya.
Kontributor: Ikhsan