SuaraJawaTengah.id - Beras Impor asal Kamboja didatangkan utuk wilayah Jawa Tengah. Beras sebanyak 3.500 ton tiba melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (2/11/2023).
Kedatangan beras yang selanjutnya disimpan di gudang Perum Bulog Jawa Tengah di Kota Semarang itu disaksikan langsung oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi bersama Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Menurut dia, impor beras kali ini merupakan yang pertama kali dari Kamboja masuk ke Indonesia setelah 11 tahun menandatangani nota kesepahaman.
"Beras bisa masuk dan kualitasnya sangat baik," kata Arief dikutip dari ANTARA.
Baca Juga:Masuki Usia ke-78, PLN Tingkatkan Pelayanan untuk Mendukung Ekonomi di Jawa Tengah dan DIY
Arief memastikan beras impor yang masuk ini hanya untuk cadangan pemerintah yang harus dimiliki Bulog.
Ia mengatakan beras impor hanya digunakan oleh Bulog untuk penugasan pemerintahan, mulai dari bantuan pangan, gerakan pangan murah, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, sehingga inflasi bisa terjaga.
"Desember akan ada tambahan penyaluran bantuan pangan untuk 21,7 juta keluarga penerima manfaat," katanya.
Sementara itu Kepala Perum Bulog Wilayah Jawa Tengah Ahmad Kholisun mengatakan total beras impor yang masuk ke Jawa Tengah mencapai 7 ribu ton.
Pengiriman pertama sebesar 3.500 ton, kata dia, mulai dibongkar hari ini, sementara sisanya sudah dalam perjalanan menuju Semarang.
Baca Juga:Sumber Api Tiba-tiba Muncul di Tengah Sawah Grobogan, Tak Kunjung Padam dari Lubang
"Pendistribusian beras ini merata di seluruh Jawa Tengah," katanya.
Ia menambahkan beras impor tidak dijual umum, namun hanya untuk memenuhi penugasan pemerintah, seperti bantuan pangan serta Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
"Untuk bantuan pangan tertinggi di wilayah Keresidenan Pekalongan," katanya.