Waspada! Musim Baratan Bakal Terjadi di Laut Selatan Jawa Tengah, Ini Penjelasan BMKG

Musim baratan disebut-sebu bakal terjadi di laut selatan Jawa Tengah. Masyarakat pun diminta meningkatkan kewaspadaannya

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 15 November 2023 | 08:49 WIB
Waspada! Musim Baratan Bakal Terjadi di Laut Selatan Jawa Tengah, Ini Penjelasan BMKG
Ilustrasi laut selatan jawa tengah di Pantai Bunton, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. [ANTARA/Sumarwoto]

SuaraJawaTengah.id - Musim baratan disebut-sebu bakal terjadi di laut selatan Jawa Tengah. Masyarakat pun diminta meningkatkan kewaspadaannya.

Hal itu berdasarakan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Ia memprakirakan bagian wilayah Samudra Hindia, khususnya laut selatan Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah, hingga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memasuki musim angin baratan pada Desember 2023.

"Saat ini masih berlangsung musim angin timuran, pola angin masih dari tenggara hingga selatan dan kadang dari selatan hingga barat atau masih bervariasi," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (15/11/2023).

Secara klimatologis, dia mengatakan, angin baratan sudah mulai aktif pada Desember dan biasanya berlangsung hingga Maret.

Baca Juga:Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Jawa Tenggah, Hingga 4 Meter

Menurut dia, selama musim angin baratan dari Desember sampai Maret biasanya banyak bermunculan tekanan rendah atau bibit badai tropis di belahan bumi selatan.

"Hal itu berdampak terhadap peningkatan aktivitas cuaca di belahan bumi selatan seperti hujan lebat, petir, angin kencang, dan kombinasi dari tiga aktivitas cuaca tersebut," katanya.

Selain itu, kata dia, aktivitas tekanan rendah di belahan bumi selatan berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di Samudra Hindia.

Ia mengatakan bahwa musim angin baratan lebih berbahaya dibandingkan dengan musim angin timuran karena peningkatan tinggi gelombang laut saat musim angin baratan sering kali terjadi tiba-tiba dan disertai hujan dan angin kencang atau badai.

"Oleh karena itu, kami mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk selalu memantau prakiraan cuaca serta memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran," kata Teguh.

Baca Juga:Jawa Tengah Berpotensi Diguyur Hujan hingga 9 Juli 2023, Ini Penjelasan BMKG

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini