Mengenang Masa Kejayaan
Pemerhati sejarah, Johanes Christiono mengatakan Plasa Simpang Lima diresmikan langsung Gunernur Jawa Tengah Ismail pada tahun 1990. Waktu itu Plasa Simpang Lima langsung jadi ikon di Kota Semarang.
"Dulu saya meliput peresmiannya. Warga berjubel ingin naik turun eskalator dan lift kapsul," ucap Johanes yang juga merupakan mantan wartawan.
Saking ramainya masyarakat yang berkunjung ke sana. Satpol PP pun sampai kerepotan dan sering kali mengingatkan petugas parkir untuk menata kendaraan agar tidak memakan jalan di kawasan tersebut.
Baca Juga:Kendalikan Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Minta Bantuan ke Menteri PUPR
"Mulut Jalan Ahmad Dahlan juga sering padat karena pengendara mencari parkir atau ingin lewat dan deretan sepeda motor parkir sampai memakan porsi jalan di tikungan bunderan Simpang Lima," kenangnya.
Tak berselang lama, di bangunlah pusat perbelanjaan modern lainnya Citraland atau yang kini dikenal dengan sebutan Mall Ciputra. Setelah berdiri, kemudian dibangun jembatan untuk menghubungkan Plasa Simpang Lima dan Mal Ciputra.
Sepanjang lorong jembatan itu ramai stand-stand kuliner. Bahkan jembatan penghubung itu dinamai 'Jembatan Sentra Kuliner'.
"Hampir setiap hari jembatan itu ramai apalagi weekend. Berderet gerai makanan. Orang-orang pun bisa jalan-jalan di kedua mall itu lewat jembatan penghubung," ungkap Johanes.
Dulu Johanes juga sering berbelanja kebutuhan pokok di Plasa Simpang Lima. Sekarang ini dia ikut prihatin lantaran salah satu pusat perbelanjaan modern tertua di Kota Semarang sudah kalah pamor.
"Pusat perbelanjaan modern yang pertama di Kota Semarang itu Mickey Mouse yang kemudian berubah nama menjadi Mickey Morse tahun 1980. Terus disusul Sri Ratu, Golden, Matahari, lalu Yogya dan lain-lainya," pungkasnya.
Kontributor : Ikhsan