Soroti Closing Statemen Anies Baswedan Soal Wakanda No More, Pakar Politik UGM: Itu Bagian Dari Sindiran

"Kebebasan berpendapat dijamin dan kita tidak izinkan orang takut. Wakanda no more, Indonesia forever," kata Anies saat debat Selasa malam.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 13 Desember 2023 | 18:51 WIB
Soroti Closing Statemen Anies Baswedan Soal Wakanda No More, Pakar Politik UGM: Itu Bagian Dari Sindiran
Capres dan cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Siapapun presiden nanti seharusnya memang harus menjamin kebebasan berpendapat itu tetap hidup. Termasuk untuk memastikan tidak ada pembantu institusi yang melakukan intimidasi atau tindakan lain untuk mengekang kebebasan berekspresi warganya.

Warga kemudian bisa kemudian berpendapat atau melontarkan kritik kepada pemerintah jika merasa tidak puas dengan kinerja yang dilakukan. Tanpa kemudian takut hingga memunculkan label fiktif untuk Indonesia. 

"Semua orang mau ngomongin Indonesia kurang bagus ya ngomong aja gitu, mau ngomong soal penegakan hukum gak mutu ya sampaikan saja atau KPK kemudian diamputasi ya sampaikan saja. Itu substansial karena apapun labelnya kalau orang tetap merasa takut ya selain wakanda nanti akan berganti label lagi jadi masalah tidak selesai," tuturnya.

Arya mengakui memang tidak ada yang bisa menjamin kebebasan berpendapat itu terwujud. Termasuk tiga capres yang semalam berdebat dan sudah berkomitmen terkait kebebasan berpendapat itu.

Baca Juga:Viral Foto Ganjar Pranowo Bertemu Prabowo dan Anies, Netizen: Siapapun Presidennya, yang Kalah Dapat Jatah

Namun setidaknya ada satu satu instrumen yang bisa digunakan untuk memegang komitmen itu. Dalam hal ini yakni melihat rekam jejak masing-masing capres selama memegang jabatan publik.

"Misalnya apakah dia pernah mempolisikan orang karena ada yang menyinggung nama dia atau rekam jejak lainnya selama di jabatan publik. Itu salah satu instrumen untuk memverifikasi komitmen. Apabila rekam jejaknya cenderung bersih biasanya ke depan juga mempunyai kemungkinan untuk konsisten meskipun tidak ada jaminan untuk itu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini