SuaraJawaTengah.id - Gunung merapi yang berada di kawasan Jateng DIY hingga saat ini masih mengeluarkan guguran lava.
Terpantau, berdasarkan pengamatan yang dilakukan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG peride pukul 00.00-06.00 WIB pada Senin (25/12/2023) Gunung Merapi mengeluarkan 12 kali guguran lava.
Dari jumlah tersebut sebanyak 10 kali guguran lava mengarah ke barat daya ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter.
Sementara terpantau 2 guguran lava mengarah ke selatan yakni ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.
Terpantau kondisi di kawasan Gunung Merapi, cuaca cerah, visual jelas. Angin bertiup lemah ke barat. Sementara suhu udara 17.7-18.5 derajat celcius, kelembaban udara 69-84,5 persen serta tekanan udara 873.8-918.6 mmHg.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang serta tinggi 300 meter di atas puncak kawah.
Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih di level III atau siaga.
Potensi bahaya saat ini yakni guguran lava serta awanpanas di sektor selatan serta barat daya yang meliputi kali Boyong sejauh 5 km, kali bedog, krasak, bebeng sejauh 7 km.
Di sektor tenggara meliputi sungai Woro sejauh maksimal 3 km serta kali Gendol 5 km. Sementara lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca Juga:Dampak Erupsi Gunung Merapi, Dua Desa di Boyolali Diterjang Hujan Abu
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Oleh karenanya masyarakat diminta tak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.