Bentuknya mirip buah kawung, yakni sejenis buah kelapa atau disebut juga buah kolang-kaling. Dalam motif ini, dapat diartikan bahwa manusia sebagai pancer (pusat) dipengaruhi oleh empat sumber tenaga alam yang terpancar dari empat arah mata angin, yaitu timur, selatan, barat, dan utara.
Motif kawung juga dapat membawa simbol, agar pemakainya dapat mengendalikan hawa nafsu dan mampu menjaga hati nurani. Motif jenis ini biasanya digunakan dalam upacara mitoni, ruwatan, hingga sebagai penutup jenazah.
2. Motif Parang
Kemudian, motif parang melambangkan ketajaman rasa, pikir, dan kekuatan dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan.
Baca Juga:Kampanye di Hadapan Milenial Sragen, Ganjar Pranowo Paparkan Soal Program Internet Gratis
Selain itu, motif ini juga merupakan simbol pengharapan masa depan yang baik. Umumnya, motif parang berguna untuk memperingati kelahiran bayi dan perawatan ari-ari.
3. Motif Truntum
Berupa gambaran serupa kuntum, yakni kembang di langit yang bentuknya mirip kembang tanjung. Mayoritas motif jenis ini ditemukan pada kain yang digunakan untuk menggendong bayi. Dengan memakai motif truntum, harapan bagi pemakainya agar kelak dewasa, sang anak diwarnai rasa cinta kasih kepada sesama, alam lingkungan, makhluk ciptaan Tuhan, dan mampu memelihara cinta untuk kebaikan.
4. Motif Sidomukti
Motif ini biasanya dipakai pada upacara pernikahan terutama oleh orang tua mempelai. Apabila ditinjau dari kata, "sido" berarti jadi atau menjadi, sedangkan "mukti" artinya mulia, bahagia atau sejahtera.
Baca Juga:Sambangi Rembang, Ini Agenda Kampanye Anies Baswedan
Oleh karena itu, pengantin yang mengenakan motif ini, diharapkan mampu mengarungi bahtera rumah tangga dengan baik.
4. Motif Sawat
Terdiri dari gambar dua buah sayap burung garuda atau biasa juga disebut sawat. Dalam motif sawat, terdapat satu sayap berukuran besar dan lainnya lebih kecil. Letak sayap ini berhadapan serasi sebagai hiasan.
Siapa pun yang memakai batik dengan motif sawat, diharapkan selalu mendapatkan perlindungan dalam hidupnya.
Filosofi dalam motif batik diikuti oleh makna yang mengandung unsur kebaikan. Hal ini merupakan pengharapan bagi pemakainya agar senantiasa diberi kelancaran dalam kehidupan.