SuaraJawaTengah.id - Dalam era digital yang serba cepat ini, media sosial telah berkembang menjadi lebih dari sekadar platform untuk berbagi momen pribadi.
Bagi figur publik, terutama para politisi, keberadaan di media sosial kini menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur popularitas dan pengaruh mereka di mata publik.
Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Solo, telah menunjukkan pertumbuhan pengikut di Instagram dan media sosial lainnya dengan kecepatan yang mengagumkan, melampaui tokoh politik kenamaan Indonesia Mahfud MD.
Melalui analisis data yang menggunakan Instrack dan SocialBlade, followers akun Instagram GIbran Rakabuming (@GIbran_Rakabuming) melonjak dari 1.6 juta followers pada 1 Januari ke 2.4 juta pada 1 Februari, meningkat 50% dari angka semula.
Hal ini mengungguli Mahfud MD, dimana akun resmi instagramnya (@mohmahfudmd) memiliki followers 1.31 juta pada bulan Januari lalu dan meningkat 1.39 juta pada bulan Februari, dengan total 6.11% pertumbuhan.
Gibran, dengan pendekatan yang segar dan gaya yang relatable, berhasil membangun koneksi yang kuat dengan generasi muda Indonesia. Melalui penggunaan platform Instagram, ia berkomunikasi secara informal dan langsung, menciptakan dialog yang lebih intim dengan pengikutnya.
Salah satu rahasia di balik sukses Gibran di media sosial adalah kemampuannya dalam menghasilkan konten yang relevan dan interaktif.
Ia berfokus pada isu-isu yang dekat dengan generasi muda, seperti pendidikan, teknologi, dan kebudayaan, menjadikan dirinya sumber informasi dan inspirasi bagi banyak orang.
Keterlibatan Gibran dalam diskusi online dan keterbukaannya terhadap umpan balik dan gagasan baru semakin menambah nilai di mata pengikutnya.
Baca Juga:Temui Anak Muda di Salatiga, TKD Prabowo-Gibran Jateng Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif
Ketika dibandingkan, Mahfud MD, yang juga memiliki pengaruh besar di media sosial, tidak menunjukkan pertumbuhan yang sama cepatnya dengan Gibran.
Meskipun Mahfud MD adalah figur yang berpengalaman dan dihormati dalam kancah politik nasional, perubahan dinamika dan preferensi audiens media sosial tampaknya lebih condong kepada pendekatan yang ditawarkan oleh Gibran.
Fenomena ini mengindikasikan bahwa cara pandang audiens media sosial terus berubah, dengan kecenderungan mereka yang lebih tertarik kepada pendekatan yang inovatif dan segar.
Pertumbuhan pengikut Gibran yang pesat tidak hanya menarik dari segi jumlah tetapi juga menandakan pergeseran tren dalam politik digital di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki kekuatan signifikan dalam menentukan arah dan bentuk komunikasi politik di media sosial.
Pendekatan yang diambil Gibran di media sosial telah berhasil menetapkan standar baru tentang bagaimana politisi dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan audiens, khususnya generasi muda, yang merupakan demografi penting dalam pemilihan umum.