Tanggul Sungai Jratun dan Wulan Jebol Penyebab Banjir di Kabupaten Demak, 16 Desa Terendam

Tujuh kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Karangawen, Kebonagung, Wonosalam, Karangtengah, Karanganyar, dan Dempet.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 08 Februari 2024 | 16:31 WIB
Tanggul Sungai Jratun dan Wulan Jebol Penyebab Banjir di Kabupaten Demak, 16 Desa Terendam
Upaya perbaikan tanggul Sungai Wulan di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Namun, di lokasi lain terjadi kerusakan tanggul dan berdampak terhadap warga Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. [ANTARA/HO-BPBD Demak]

SuaraJawaTengah.id - Banjir merendam 16 desa dari tujuh kecamatan yang tersebar di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

BPBD Kabupaten Demak menyebut banjjir terjadi karena tanggul Sungai Wulan dan Sungai Jratun jebol, sehingga banjir semakin meluas.

Tujuh kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Karangawen, Kebonagung, Wonosalam, Karangtengah, Karanganyar, dan Dempet.

"Bencana banjir di Kabupaten Demak meluas. Sebelumnya melanda 15 desa, kini bertambah menjadi 16 desa setelah tanggul kanan Sungai Wulan dan Sungai Jratun jebol, sehingga airnya masuk ke permukiman penduduk," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak, M Agus Nugroho Luhur dilansir dari ANTARA, Kamis (8/2/2024).

Baca Juga:Tanggul Sungai Jebol, Kabupaten Grobogan Terendam Banjir

Berdasarkan data dari BPBD Demak, banjir yang sebelumnya terjadi di 15 desa yang tersebar di enam kecamatan, kini bertambah menjadi 16 desa di tujuh kecamatan akibat jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan dan Jratun.

Ia menyebutkan tujuh kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Karangawen, Kebonagung, Wonosalam, Karangtengah, Karanganyar, dan Dempet.

"Saat ini dibuatkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga terdampak bencana banjir," jelas dia.

Sementara itu, Camat Karanganyar, Kabupaten Demak, Ungguh Prakoso mengatakan tanggul jebol terjadi pada Kamis sekitar pukul 03.30 WIB di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar.

Ia menduga jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan dan Jratun tersebut disebabkan karena hujan deras di wilayah hulu sehingga debit air sungai meningkat.

Baca Juga:Diguyur Hujan Lebat, Ini Video Detik-detik Jalan di Kawasan Dieng Diterjang Banjir

Dengan meningkatnya debit air sungai tersebut, menurut dia, akhirnya ada titik tanggul yang tidak kuat menahan debit air yang begitu besar, sehingga jebol dan airnya masuk ke permukiman penduduk.

"Lebar tanggul jebol di dua titik itu masing-masing sekitar 10 meter,"ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini