SuaraJawaTengah.id - Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak kembali berurusan dengan banjir. Akibat bencana yang berulang itu kemudian bikin Jalan Pantura Demak-Kudus mendadak jadi pemukiman dan sawah jadi lautan.
Pemicu terjadinya banjir di daerah paling timur Kabupaten Demak itu hampir sama dengan kejadian bulan Februari lalu yakni intensitas hujan tinggi dan jebolnya tanggul sungai.
Berdasarkan data terakhir yang dirilis Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Demak pertanggal 18 Maret 2024. Sebanyak 11 Kecamatan, 89 Desa, 14 fasilitas kesehatan, 70 sarana pendidikan, 133 rumah ibadah, dan 4.541 hektar area persawahan terdampak banjir.
"Data itu selalu bergerak perkiraan orang yang mengungsi 7.256 KK atau 24 ribuan sekian," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhammad Chomsul pada Suara.com, Rabu (20/3/24).
Baca Juga:Kabupaten Demak Banjir Lagi, Kondisi Tanggul Sungai Perlu Dievaluasi
Chomsul memaparkan dapur umum sudah tersebar di beberapa titik. Akan tetapi, tidak semua warga yang terdampak banjir mendapat bantuan logistik seperti makanan.
"Kesulitan kami memang disitu karena mereka tidak terkonsentrasi. Sementara pemetaan kondisi yang ada di lapangan belum maksimal," katanya.
Untuk perbaikkan tanggul sungai sendiri masih dalam proses pengerjaan. Kabarnya sejumlah alat berat dan personel TNI akan dilibatkan dalam pengerjaan tanggul tersebut.
"Dapur umum untuk memenuhi konsumsi warga saat sahur dan buka. Kebutuhan mendesak saat ini ya logistik. Karena secara umum persiapan banjir yang kedua ini sudah lebih baik," terangnya.
Bikin Tenda di Jalan Pantura
Baca Juga:Kurangi Intensitas Hujan, Rekayasa Cuaca TMC di Semarang Mulai Dilakukan
Genangan banjir di Karanganyar memang paling parah. Bahkan sampai melumpukan aktivitas perekonomian di Jalan Pantura Demak-Kudus.